Jakarta (ANTARA) - PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) membukukan laba bersih senilai Rp16,45 miliar pada tahun 2024, atau berbalik tumbuh 168,41 persen year on year (yoy) dibandingkan rugi bersih senilai Rp24,06 miliar pada tahun 2023.
Direktur Utama YOII Adi Wibowo Adisaputro mengungkapkan pendapatan premi bruto perseroan tumbuh 208,24 persen (yoy) menjadi senilai Rp327,29 miliar pada 2024, dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami berharap kinerja tahun lalu dibarengi dengan aksi korporasi strategis yang kami lakukan awal tahun ini dengan melangkah sebagai perusahaan terbuka akan menjadi fondasi kinerja ke depan untuk terus bertumbuh dan berkelanjutan,” ujar Adi dalam Paparan Publik di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, pertumbuhan laba perseroan didorong oleh kinerja positif dari produk asuransi kecelakaan diri dan asuransi perjalanan.
Perseroan telah fokus memperluas portofolio produk kecelakaan diri dan perjalanan, dengan menghadirkan berbagai inovasi yang menyesuaikan kebutuhan asuransi di era gaya hidup digital.
“Inisiatif itu berhasil meningkatkan daya tarik produk di pasar, memperluas basis pelanggan, serta berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan dan laba perusahaan,” ujar Adi.
Ia melanjutkan, seluruh laba bersih akan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan, yang merupakan strategi jangka panjang untuk menciptakan fondasi keuangan yang sehat dan tumbuh berkelanjutan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), perseroan telah menyampaikan laporan penggunaan dana IPO yang sebesar Rp41,20 miliar.
Rinciannya, jumlah biaya yang telah dikeluarkan dalam rangka pelaksanaan IPO (biaya emisi) sebesar Rp5,70 miliar dan telah digunakan sebesar Rp11,51 miliar untuk kegiatan pemasaran dan operasional.
Sehingga, dana yang masih tersisa sebesar Rp23,98 miliar karena semua kegiatan yang tercantum dalam prospektus dilakukan secara bertahap.
“Perseroan akan merealisasikan sisa dana hasil IPO pada tahun ini dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip GCG,” ujar Adi.
Pada tahun 2024, total aset perseroan sebesar Rp256,06 miliar, atau naik sebesar 1,53 persen (yoy) dibandingkan tahun 2023.
Adapun, rasio pencapaian solvabilitas perseroan sebesar 939,11 persen (yoy), atau lebih besar dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120 persen (yoy).
Kemudian, rasio kecukupan investasi serta Rasio Likuiditas perseroan masing-masing sebesar 176,93 persen dan 199,94 persen.
Baca juga: Asuransi Digital Bersama akan pakai dana IPO untuk pemasaran
Baca juga: Zurich Syariah kenalkan asuransi kendaraan dan klaim digital
Baca juga: TMI kenalkan tiga inovasi digital untuk optimalkan kinerja pada 2025
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025