Pontianak (ANTARA News) - Pedagang buah yang ada di kota Pontianak dan Kubu Raya kebanjiran rezeki akibat banyaknya permintaan Jeruk Mandarin dan Jeruk Bali (Limau Gajah) dari masyarakat Etnis Tiong Hoa untuk keperluan ibadah pada malam dan pagi hari saat perayaan imlek.

"Dalam satu minggu terakhir ini perminatan jeruk Mandarin cukup besar dari saudara kita yang Etnis Tiong Hoa, dan dalam satu hari saya bisa menjual hingga 800 kilogram. Bahkan hari ini, saya sudah menjual sekitar satu ton lebih baik untuk jeruk Mandarin yang dijual perkilo, maupun yang dijual dalam kemasan kotak," kata Hendra, salah seorang pedagang buah yang ada di Jalan Gajah Mada, Pontianak.

Dia menjelaskan, untuk harga jeruk Mandarin atau yang dikenal dengan jeruk Ponkam itu perkilonya saat ini bisa mencapai Rp25.000 hingga Rp40.000, tergantung kualitas heruk. Bahkan, jeruk Mandarin yang dijual dengan kemasan kotak bisa dijual dengan kisaran harga Rp50.000 sampai Rp185.000 per kotak.

"Ada juga yang harganya Rp200.000 per kotak, untuk kualitas paling bagus. Saya juga menyediakan jeruk Pontianak, namun sepertinya kurang diminati masyarakat," tuturnya.

Selain jeruk Mandarin yang laris manis, produk jeruk Bali juga banyak dicari oleh masyarakat Etnis Tiong Hoa yang juga digunakan untuk ibadah. Untuk satu buah jeruk, harganya berkisar antara Rp15.000 sampai Rp25.000.

"Hari ini rata-rata pedagang sudah menjualnya Rp25.000 sampai Rp40.000," kata Jhoni, pedagang buah lainnya.

Bukan hanya di supermarket dan toko buah saja, Jeruk Mandarin itu saat ini juga menjamur di jalan-jalan sudut Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

Seperti yang terlihat di Jalan Gajah Mada, Adi Sucipto dan Imam Bonjol, beberapa penjual jeruk tengah melayani pembeli yang secara bebas memilih jeruk yang ditempatkan di bak terbuka maupun keranjang pada sepeda motor.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015