Jakarta (ANTARA News) - Hujan yang mengguyur Wihara Dharma Bhakti tidak mengganggu konsentrasi umat peraya Imlek dalam bersembahyang di tempat ibadah mereka itu, bahkan hujan dianggap sebagai karunia Tuhan untuk manusia.

Untuk melindungi diri dari basah dan tetes air hujan, di pelataran luar wihara ini, warga memasang terpal dan tenda sehingga begitu selesai beribadah mereka dapat berteduh di tenda-tenda ini.

Iwan Permadi, warga Tegal Alur, Jakarta Barat, selesai berdoa tak lama sebelum hujan turun.

"Hujan membawa berkah," kata pria berusia 71 tahun ini.

Hujan yang turun saat Imlek, kata Iwan, malah dipercaya membawa rezeki.

Sedangkan Iin, istri Iwan, berusaha mengambil sisi lain dari esensi  hujan yang turun saat imlek, yakni membuat suasana menjadi tidak panas.

"Adem, enggak gersang," kata Iin.

Sekitar 2.000-3.000 orang bersembahyang di Wihara Dharma Bhakti sejak pagi ini.





Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015