tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi disertai letusan setinggi 500 meter di atas puncak pada Jumat malam.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat malam pukul 20.46 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl)." kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.
Menurutnya kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 158 detik.
Berdasarkan data petugas, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat sudah mengalami enam kali erupsi pada Jumat ini sejak pukul 01.30 WIB hingga pukul 20.46 WIB dengan tinggi letusan 500 meter hingga 1.000 meter di atas puncak.
Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi Selasa pagi, setinggi letusan 900 meter
Baca juga: Gunung Marapi di Sumbar alami tiga kali erupsi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status Gunung Semeru yang masih waspada atau level II, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: BNPB: Penetapan status darurat erupsi Lewotobi harus fleksibel
Baca juga: Badan Geologi sampaikan sejumlah perkembangan aktivitas Gunung Marapi
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki delapan kali erupsi sepanjang Kamis
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.