Denpasar (ANTARA News) - Terbitnya Peraturan Menteri Agama No 56 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Hindu disambut baik oleh banyak elemen masyarakat, khususnya guru-guru agama Hindu.

Sambutan atas terbitnya PMA ini disampaikan langsung kepada Menag Lukman Hakim Saifuddin saat menghadiri Pembukaan Festival Bhagavad Gita II di Auditorium Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Pemprov Bali.

“Kami mengucapkan terima kasih, penantian kita puluhan tahun akhirnya terbit dan disambut baik oleh umat Hindu di Indonesia,” demikian disampaikan Ketua Panitia Festival Bhagavad Gita II Ni Kadek Surpi Aryadharma dalam sambutannya, Denpasar, Sabtu (21/02).

Hadir dalam kesempatan ini, Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya, Kepala Dinas Kebudayaan yang mewakili Gubernur Bali, perwakilan Konsulat Jenderal India, perwakilan Pangdam 9 Udayana, perwakilan Kapolda Bali, Kadin Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Pemprov Bali, Presiden World Hindu Parisada (WHP) Ida Pradita, Anggota DPD RI I Gde Pasek Suardika, Tokoh Agama dan Budaya Bali, serta ratusan peserta FBG II.

PMA 56 Tahun 2014 telah ditandatangani oleh Menag Lukman Hakim pada 23 Desember 2014 lalu. Dalam konsideran PMA ini disebutkan bahwa dalam rangka membentuk masyarakat Hindu yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan dalam bidang agama Hindu serta berkualitas dan berdayasaing, maka dibutuhkan Pendidikan Keagamaan Hindu, baik formal maupun non formal dalam wadah Pasraman.

Penyelenggaraan Pasraman bertujuan menanamkan kepada Brahmacari untuk memiliki Sradha dan Bhakti kepada Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Selain itu untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan Brahmacari untuk menjadi ahli ilmu agama Hindu dan memiliki ilmu pengetahuan, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap pemahaman weda.

Menurut Ni Kadek yang juga Pimpinan Gerakan Bhagavad Gita Indonesia, di Bali ini sedikitnya terdapat 6.422 guru Agama Hindu. Sejalan dengan adanya Gerakan Bhagavad Gita Indonesia, Ni Kadek berharap Pemerintah dapat membentu guru-guru Hindu kita agar bisa mendapatkan pelatihan dan pendidikan Weda sehingga revolusi Weda dan revolusi Bhagavad Gita berlangsung dengan baik di Bali dan Indonesia.

Festival Bhagavad Gita (FBG) II merupakan satu kesatuan dari Festival Bhagavad Gita yang diberi nama Revolusi Bhagavad Gita di Nusantara. FBG I telah dilaksanakan pada 2014. Termasuk juga dalam kegiatan ini adalah pemecahan rekor MURI dan rekor dunia berupa membaca Bhagavad Gita dengan peserta terbanyak, hampir 9.000 orang, membaca seluruh isi Bhagavad Gita 700 Cloka. Tema FBG II “Vidvan Yuktah Samacaran” yang berarti Kaum cendekiawan, orang-orang bijak harus bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat.

Dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar ini berharap penyelenggaran FBG II ini menandai kebangkitan intelektual muda Hindu di Indoinesia. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dharma bakti umat Hindu kepada nusantara. Menyitir kebijaksanaan Weda, Ni Kadek mengatakan, “Ibu pertiwi dan bangsa justru lebih tinggi dari surga itu sendiri.”

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015