Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaksanakan program pembinaan bagi siswa bermasalah di barak militer bagi 30 orang siswa SMP di Cianjur pada Selasa (6/5), di mana siswa tersebut akan diantarkan orang tuanya masing-masing.

Bupati Cianjur Mohamad Wahyu Ferdian di Cianjur Senin, mengatakan pihaknya melakukan pemantauan dan pendataan terhadap siswa SMP bermasalah yang terlibat kenakalan dan mencatat 30 orang siswa yang kerap terlibat tawuran, kekerasan dan mabuk-mabukan.

"Pemantauan dilakukan ke sejumlah wilayah di Cianjur, di mana terdapat puluhan siswa SMP yang bermasalah, sehingga melakukan koordinasi dengan orang tua menawarkan jalan pembinaan yang mendapat respons positif," katanya.

Pembinaan di barak, ungkap dia, difokuskan untuk siswa tingkat SMP, sedangkan untuk siswa tingkat SMA/SMK sederajat akan disatukan dalam program yang sama di tingkat provinsi.

Baca juga: Pigai: Pendidikan siswa bermasalah di barak tak salahi standar HAM

Baca juga: Disdikpora Cianjur : Pembinaan di barak dapat menekan siswa bermasalah

"Kami fokuskan untuk siswa SMP dulu, kalau yang SMA/SMK sederajat akan ditangani di provinsi, di mana puluhan siswa bermasalah akan diantar orang tuanya masing-masing ke barak pada Selasa," katanya.

Dia menambahkan, sebagian besar orang tua siswa bermasalah dengan sukarela menitipkan anak mereka untuk mendapat pembinaan di barak militer dengan harapan dapat berubah menjadi lebih baik demi masa depan yang masih panjang.

Pemerintah Kabupaten Cianjur mulai menerapkan pembinaan di barak bagi siswa yang dianggap bermasalah atau nakal dengan pendekatan pendidikan bela negara bekerja sama dengan Kodim 0608 Cianjur.

Bupati Kabupaten Cianjur Mohamad Wahyu Ferdian sudah menandatangani MoU dengan Kodim 0608 Cianjur dan Yonif Raider 300/Brajawijaya untuk pelaksanaan program pembinaan tersebut, serta melibatkan kepolisian dan BNN.

"Langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen kami memperbaiki kualitas generasi muda Cianjur, mereka yang dianggap bermasalah atau nakal seperti terlibat tawuran, mabuk, hingga penyimpangan seksual akan mendapat pembinaan di barak," katanya.

Pihaknya berharap pembinaan yang diberikan pada siswa bermasalah dapat menjadikan mereka lebih baik sehingga dapat menjadi kebanggaan sekolah, orang tua dan lingkungan sekitar, sehingga tidak lagi melakukan kesalahan di kemudian hari.*

Baca juga: Gubernur Jateng pilih ikuti aturan hukum ketimbang siswa di barak TNI

Baca juga: Siswa bermasalah Jabar akan dididik di barak militer mulai 2 Mei 2025

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.