Hingga saat ini, satu korban telah melapor secara resmi ke Polrestabes Makassar, tetapi diduga masih banyak korban lainnya yang belum teridentifikasi.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi mengecam keras dugaan terjadinya kekerasan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan oleh seorang guru mengaji di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kekerasan seksual terhadap anak adalah kejahatan serius yang meninggalkan luka mendalam bagi korban, keluarga, dan masyarakat. Negara tidak akan tinggal diam," kata Arifah Fauzi di Jakarta, Selasa.
Ia menegaskan KemenPPPA akan mengawal penanganan laporan kasus dugaan kekerasan seksual ini.
Pihaknya telah melakukan sejumlah langkah cepat sejak informasi kasus ini beredar, seperti penggalian informasi dan berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Sulawesi Selatan dan UPTD PPA Makassar.
Baca juga: Penanganan kekerasan seksual anak oleh guru ngaji harus memihak korban
Baca juga: Polres HSS Kalsel bekuk ayah tiri dan lansia rudapaksa anak
"Hingga saat ini, satu korban telah melapor secara resmi ke Polrestabes Makassar, tetapi diduga masih banyak korban lainnya yang belum teridentifikasi, mengingat kejadian ini diduga telah berlangsung sejak 2024," kata Arifatul Choiri Fauzi.
Menteri PPPA pun mengajak masyarakat yang mengalami, mendengar, melihat, atau mengetahui kasus kekerasan untuk berani melapor ke lembaga-lembaga yang telah diberikan mandat oleh Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), seperti UPTD PPA, penyedia layanan berbasis masyarakat, dan kepolisian untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
Masyarakat juga dapat melapor melalui hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 atau Whatsapp 08111-129-129.
Terduga pelaku saat ini telah ditahan oleh pihak kepolisian.
Kasus ini pertama kali mencuat ke publik setelah seorang komika, Eky Priyagung, mengunggah pengalamannya di media sosial dan mendorong korban lain untuk berani melaporkan kasus yang dialaminya.*
Baca juga: Penggunaan gawai yang tidak bijak pengaruhi terjadinya kekerasan
Baca juga: Veronica Tan ingatkan perempuan harus komunikasi dua arah dengan suami
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.