Kami sepakat bahwa Asia Tenggara memiliki peran sentral dalam dinamika ekonomi dunia saat ini. Dengan kinerja ekonomi regional yang kuat, Indonesia dapat memanfaatkan situasi ini sebagai peluang untuk mendiversifikasi mitra dagang, industri, dan eksp

Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Asian Development Bank (ADB) memperkuat kemitraan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan mendukung agenda pembangunan nasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, saat bertemu dengan Presiden ADB Masato Kanda di sela agenda ASEAN+3 di Milan, Italia, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki modal untuk berperan dalam dinamika kali ini. Dia juga berharap ADB bisa mengambil peran sebagai katalisator.

“Kami sepakat bahwa Asia Tenggara memiliki peran sentral dalam dinamika ekonomi dunia saat ini. Dengan kinerja ekonomi regional yang kuat, Indonesia dapat memanfaatkan situasi ini sebagai peluang untuk mendiversifikasi mitra dagang, industri, dan ekspor,” kata Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram @smindrawati di Jakarta, Selasa.

Menurut Sri Mulyani, prioritas dalam kerja sama antara Indonesia dan ADB meliputi sektor energi baru terbarukan, pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan, serta investasi pada kualitas sumber daya manusia (SDM).

Dukungan ADB, baik dari segi pembiayaan maupun keahlian, dapat mengakselerasi kemajuan Indonesia.

“Saya pun menyampaikan harapan agar ADB dapat menjadi katalis untuk menghubungkan Indonesia dengan pasar yang lebih luas,” tambahnya.

Ke depannya, Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan ADB. Langkah itu bertujuan untuk memastikan program-program pembangunan berjalan efektif dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.

Di tengah rangkaian agenda ASEAN+3, Indonesia juga memperkuat kerja sama perdagangan dengan Jepang untuk wilayah ASEAN di tengah kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

Jepang pernah menghadapi isu serupa pada era 80-an terkait dengan kebijakan tarif AS. Pengalaman Jepang dalam menghadapi perang dagang dengan AS dianggap memberikan perspektif yang berharga dan menjadi referensi penting dalam menyusun langkah ke depan.

Kedua negara juga sepakat bahwa kedekatan budaya, geografis, dan sejarah antara negara ASEAN+3 merupakan fondasi kuat untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan di kawasan.

Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi RI tumbuh tangguh di tengah ketidakpastian global

Baca juga: RI menyerukan ASEAN+3 jadi representasi peredam konflik global

Baca juga: RI dan Jepang sepakat perkuat kerja sama perdagangan di ASEAN

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025