Hanoi (ANTARA) - Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh menegaskan kembali komitmen negaranya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi 8 persen atau lebih tinggi pada tahun ini, meskipun banyak tantangan, termasuk dampak kebijakan tarif Amerika Serikat, lapor Vietnam News Agency, pada Selasa (6/5).
Berbicara dalam pertemuan bulanan pemerintah pada Selasa, PM Chinh mengakui bahwa beberapa sektor ekspor, seperti tekstil dan mebel kayu, telah terdampak negatif oleh tarif AS, sementara permintaan konsumen domestik pulih secara perlahan.
Meskipun memenuhi target pertumbuhan itu merupakan hal yang menantang, dia menekankan bahwa periode ini memberikan kesempatan untuk merestrukturisasi ekonomi, mendiversifikasi pasar, dan memperluas jangkauan produk ekspor.
Sang PM menekankan bahwa negosiasi dengan AS akan dilakukan dengan tujuan untuk melindungi hak-hak dan kepentingan Vietnam yang sah, mendorong perdagangan yang seimbang dan berkelanjutan, serta memastikan kepatuhan terhadap semua perjanjian internasional yang melibatkan Vietnam.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.