Saya melihat kendaraan itu dikemudikan ke titik itu dan beberapa menit kemudian terjadi ledakan keras
Damaturu/Kano, Nigeria (ANTARA news) - Para pembom bunuh diri yang menyerang dua stasiun bus di lokasi-lokasi berbeda di bagian utara Nigeria pada Selasa, menewaskan sedikitnya 26 orang dalam serangan-serangan terbaru.

Kantor berita AFP melaporkan dalam serangan-serangan tersebut 27 orang meninggal, 17 di antaranya adalah orang dalam serangan pertama.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menuduh Boko Haram berada di balik serangan-serangan tersebut dan mengatakan pemberontak itu segera akan dikalahkan.

Dalam serangan pertama, seorang pembom bunuh diri bergegas masuk ke satu bus di Potiskum, kota di bagian timurlaut Nigeria sebelum meledakkan bomnya.

Ledakan tersebut menghancurkan bus dan membunuh 16 orang, menurut sumber-sumber keamanan dan rumah sakit.

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan pembom itu adalah seorang pria tetapi beberapa saksi mata telah menyalahkan seorang remaja puteri sebagai pelakunya padahal kenyataannya dia salah seorang korban.

Pada Minggu, seorang perempuan dengan bahan peledak di tubuhnya membunuh lima orang di luar satu pasar di kota yang sama.

Dalam serangan Selasa, dua pembom bunuh diri dalam satu mobil menyerang satu stasiun bus besar di kota utama Kano, di bagian utara Nigeria. Sedikitnya 10 orang meninggal, kata juru bicara polisi Ibrahim Idris.

Seorang saksi mata melihat puing-puing empat kendaraan yang hancur terbakar dan jasad sedikitnya dua orang yang telah hangus terbakar.

"Saya melihat kendaraan itu dikemudikan ke titik itu dan beberapa menit kemudian terjadi ledakan keras," kata saksi mata Bello Gearam. "Beberapa orang terbakar, yang lain lari menyelamatkan diri."

Presiden Jonathan menuduh Boko Haram, yang berontak untuk mendirikan negara Islam di Nigeria dengan penduduk yang berlatar belakang agama berbeda, telah membunuh ribuan orang dan membuat satu juta orang mengungsi.

"Presiden Goodluck Jonathan mengutuk serangan oleh Boko Haram atas sasaran-sasaran lunak ... setelah pasukan Nigeria memulihkan keadaan dan pasukan sekutunya di kawasan-kawasan yang sebelumnya dikuasai kelompok itu," kata kantor Presiden dalam satu pernyataan.

"Hari-hari korban yang berkabung akbat serangan-serangan teroris di negeri ini akan segera berlalu sementara upaya ofensif dilakukan terhadap Boko Haram."

Penggunaan pembom bunuh diri telah menjadi taktik Boko Haram sejak tahun lalu, ketika grup itu memperluas wilayah dan menjadi lebih kuat dan aksi-aksinya mematikan.

Di masa pekan terakhir kelompok itu mulai menderita serangkaian kekalahan dalam ofensif militer oleh Nigeria dan negara-negara tetangganya Kamerun, Niger dan Chad.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015