Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menerima kedatangan rombongan Biksu Thudong yang melakukan perjalanan dari Thailand menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jateng.

Rombongan mampir ke Kantor Gubernur Jateng di Semarang, Rabu, disambut Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.

"Hari ini, saya atas nama Gubernur Jawa Tengah dan seluruh masyarakat Jawa Tengah mengucapkan selamat datang kepada rombongan biku dari Thailand," katanya.

Thudong bagian dari rangkaian perjalanan spiritual umat Buddha dalam peringatan Waisak 2569 BE/2025 M yang ritual puncaknya jatuh pada 12 Mei 2025 di Borobudur.

"Provinsi Jawa Tengah tidak hanya mendukung, tetapi juga mengawal kegiatan dan prosesi yang dilakukan," kata orang nomor satu di Jateng itu.

Menurut dia, kegiatan tersebut mencerminkan toleransi beragama yang dijunjung tinggi.

Baca juga: InJourney siap sambut umat Buddha rayakan Waisak di Candi Borobudur

Buktinya, para Biksu Thudong dikawal umat Muslim dan Nasrani secara bersama-sama. Bahkan, dari Keraton Kasepuhan Cirebon yang notabene kerajaan Islam pun ikut mengawal.

"Inilah bentuk keragaman dari kegiatan ini yang harus kita tumbuh kembangkan di wilayah Jawa Tengah, sebagai unsur toleransi umat beragama yang kental di wilayah kita," katanya.

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jateng, Luthfi yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolda Jateng sudah beberapa kali menyambut para Biksu Thudong.

"Kalau jadi gubernur kan baru. Tapi waktu saya jadi kapolda sudah beberapa kali menerima Biksu Thudong. Kalau tidak salah sudah empat kali. Bahkan, saya ikut mengawal waktu itu," ujarnya.

Ketua Umum Internasional Thudong Welly Widadi berterima kasih atas sambutan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng.

Ia menjelaskan kegiatan Thudong selain untuk sarana beribadah, juga sekaligus mendoakan warga Indonesia.

"Para Biku Thudong ini sudah berjalan beribu-ribu kilometer, membawa pesan perdamaian untuk dunia," kata dia.

Salah seorang Biksu Thudong Bhante Wichai juga menyampaikan terima kasih atas sambutan dan dukungan kepada rombongan.

Dia mengaku bukan pertama kali ikut ritual Thudong dan setiap sampai Jateng selalu mendapatkan sambutan hangat dari umat berbagai beragama.

"Terima kasih kepada gubernur dan seluruh pihak yang mendukung kami. Kami senang bisa kembali ke sini agar bisa hidup bersama di dunia ini. Kita harap semua bisa 'happy'," katanya.

Baca juga: Jateng siap sambut biksu Thudong peringati Waisak

Baca juga: Pemkot Cirebon apresiasi perjalanan 'Thudong' sebagai wujud toleransi

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025