Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bahwa program prioritas Kementerian Kebudayaan adalah menjadikan kebudayaan sebagai landasan dalam perumusan program pembangunan nasional.

“Kebijakan prioritas kita tentu tercermin dalam tiga direktorat jenderal, Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi; Diplomasi, Promosi dan Kerja sama Kebudayaan serta Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan,” ujar Fadli di Jakarta, Rabu.

Menbud dalam rapat kerja bersama Komite III DPD RI memaparkan program prioritas yang menitikberatkan pada warisan budaya dunia, revitalisasi tradisi lokal, budaya digital, dan ekonomi budaya,diplomasi promosi kebudayaan, kajian revitalisasi dan digitalisasi koleksi museum, repatriasi benda bersejarah dari Belanda, Jerman, Inggris, India dan beberapa negara lainnya, revitalisasi museum daerah dan taman budaya, pemugaran situs, museum anak hingga pendirian rumah budaya.

Fadli juga memaparkan soal ekosistem film Indonesia yang dalam kondisi baik, bahkan Kementerian Kebudayan turut memfasilitasi para delegasi Indonesia ke festival film internasional yakni Cannes International Film Festival yang memanfaatkan dana abadi kebudayaan Indonesia yang tahun ini akan dialokasikan Rp300-465 miliar.

“Kita berharap ini juga diakses oleh komunitas-komunitas. Dana ini diperuntukkan untuk mendukung dunia film, musik dan pop culture di samping untuk tradisi, heritage, seni pertunjukan dan lain-lain,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua I Komite III DPD RI Dailami Firdaus mengatakan bahwa hingga 2024 Indonesia telah menetapkan 2.213 warisan budaya tak benda dan 228 cagar budaya peringkat nasional.

Ia menekankan pentingnya pelestarian seiring dengan peningkatan jumlah warisan budaya, ia pun berharap Kementerian Kebudayaan mampu menjadi motor penggerak pelestarian melalui program edukasi budaya bagi masyarakat dan peserta didik agar cagar budaya terawat dan memberikan manfaat ekonomi bagi daerah dan negara.

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.