Jakarta (ANTARA) - Unit pendidikan vokasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yakni Politeknik ATI Padang telah membuka secara resmi program pelatihan pengolahan mangga dan pisang tahun 2025 bagi ratusan pengusaha di kawasan Karibia.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Kemenperin dengan Non-Aligned Movement Centre for South-South and Triangular Cooperation (NAM CSSTC) serta Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu), yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja industri agro di negara-negara kawasan Karibia.
“Politeknik ATI Padang sebagai unit pendidikan vokasi binaan kami dengan spesialisasi industri agro, telah memiliki pengalaman yang luas dalam mengembangkan produk-produk makanan dan minuman yang memiliki nilai tambah tinggi, termasuk produk olahan dari buah. Politeknik ini kembali dipercaya untuk melatih negara-negara di kawasan Karibia pada tahun ini,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Jakarta, Kamis.
Direktur Amerika II Kemlu, Riris Wusananingdyah menyatakan ada sekitar 275 peserta yang terlibat mengikuti pelatihan yang merupakan hasil kurasi dari 553 orang.
Para peserta ini merupakan pengusaha di negara-negara kawasan Karibia, antara lain negara St. Lucia, Guyana, Antigua, Barbados, Bahamas, Belize, Cuba, Grenada, Jamaica, St.Kitt and Nevis, St. Vincent and Grenadines, Tobago, Trinidad, serta Suriname.
“Hal ini menunjukkan bahwa program pengembangan kapasitas ini mendapat sambutan dan animo yang tinggi dari para pelaku industri di wilayah Karibia. Hal ini sungguh sangat menjanjikan untuk kolaborasi kita pada masa depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Kemenperin Wulan Aprilianti Permatasari menyampaikan para pengusaha yang mengikuti pelatihan akan mendapatkan pembelajaran untuk memproduksi dried mango, mango jelly, smoked banana, dan banana chips yang merupakan produk paling diminati pembeli.
Baca juga: Hambatan dagang RI masih sedikit dibanding negara lain
Baca juga: Menperin sebut Perpres 46/2025 jadi angin segar bagi industri
Ia menyampaikan, pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi dan pengetahuan para peserta, tetapi juga memberikan kesempatan pada dosen-dosen Politeknik ATI Padang untuk menerapkan keterampilan serta best practice-nya di kancah internasional.
Sementara itu, Direktur NAM CSSTC, Diar Nurbintoro mengatakan, pelatihan ini dibiayai oleh pihaknya sebagai organisasi antar pemerintah yang memiliki peran penting dalam menyelenggarakan berbagai agenda internasional dengan tujuan untuk pembangunan berkelanjutan.
“Program ini merupakan bagian dari komitmen kami yang lebih luas untuk berbagi pengetahuan praktis dan membangun jembatan antara negara-negara di belahan dunia selatan,” ujarnya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan Industri agro merupakan salah satu sektor strategis yang juga berperan penting menopang perekonomian nasional. Tercatat, industri agro mampu tumbuh hingga 5,20 persen dan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 8,89 persen pada tahun 2024.
Sektor ini memberikan andil mencapai 51,81 persen pada PDB industri pengolahan nonmigas, dan sektor ini telah menyerap tenaga kerja lebih dari 9,37 juta orang.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025