Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat masih dalam tahap kajian menyeluruh untuk memastikan kelayakan sosial, ekonomi, dan teknis secara menyeluruh.

Menhub ditemui usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis menyebutkan reaktivasi dapat dilakukan pada jalur-jalur lama yang masih memiliki rel eksisting, namun pemerintah tetap perlu melihat sejauh mana jalur tersebut dapat difungsikan kembali untuk layanan transportasi.

"Kalau rel-rel yang sudah ada kan, kalau direaktivasi karena memang di situ ada rel-rel yang sudah lama ada. Jadi, kita akan lihat dulu, kita akan kaji dulu," kata Menhub.

Menhub menegaskan dukungan pemerintah pusat terhadap inisiatif Pemerintah Jawa Barat yang ingin mengaktifkan kembali jalur kereta sebagai bagian dari penguatan konektivitas antarwilayah di provinsi tersebut.

Baca juga: Reaktivasi rel Banjar-Pangandaran butuh Rp3,2 triliun

Namun, Dudy menjelaskan proses reaktivasi tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa karena harus melalui studi kelayakan yang mencakup berbagai aspek perencanaan dan estimasi kebutuhan dana pembangunan.

Menurutnya, pemerintah akan menunggu hasil studi untuk menentukan waktu pelaksanaan reaktivasi, termasuk tahapan pembangunan serta besaran anggaran yang diperlukan dalam proses tersebut secara realistis.

Ia pun mengakui bahwa anggaran untuk proyek reaktivasi jalur kereta biasanya cukup besar, sehingga semua tahapan harus dirancang dengan matang agar sejalan dengan tujuan pembangunan transportasi berkelanjutan.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.