“Sudah menghentikan 15.407 rekening di 28 bank, dan satu perusahaan efek. Saldo di dalam rekening Rp107 miliar,”

Jakarta (ANTARA) - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa telah menghentikan sementara transaksi 15.407 rekening terkait judi online atau daring (judol) per 31 Desember 2024.

“Sudah menghentikan 15.407 rekening di 28 bank, dan satu perusahaan efek. Saldo di dalam rekening Rp107 miliar,” ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam acara Program Mentoring Berbasis Risiko (Promensisko) di Gedung PPATK, Jakarta, Kamis.

Selain itu, dia mengatakan bahwa hingga tanggal tersebut, PPATK telah menyampaikan 56 hasil analisis mengenai perputaran dana judol kepada penyidik Polri.

“Perputaran dananya di dalam hasil analisis ini, perputaran dana ya, bukan saldo, itu Rp134 triliun. Masif sekali,” ujarnya.

Oleh sebab itu, dia menyampaikan bahwa selain rekening yang sementara ditahan transaksinya oleh PPATK, pihak Bareskrim Polri turut membantu menghentikan perputaran dana judol untuk sisanya.

Sementara itu, dia mengungkapkan bahwa deposit judol pada Januari-Maret atau Q1 2025 lebih rendah dibandingkan Q1 2024.

Ia menyebut jumlah deposit pada Q1 2025 mencapai Rp6,2 triliun, atau minus 38 persen dibandingkan Q1 2024.

“Sekali lagi, data ini bukan data fabrikasi. Ini adalah data yang diberikan oleh industri keuangan,” katanya.

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.