Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan China memperkuat kerja sama di bidang pengembangan peralatan pertanian dan militer melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan antara PT Pindad dengan lima perusahaan asal China dalam sepekan terakhir.
Kemitraan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan 2+2 antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara di Beijing beberapa waktu lalu.
"Kami yakin kerja sama ini akan memberikan dampak besar bagi PT Pindad di berbagai sektor dan dapat lebih mengembangkan kemampuan industri lokal di Indonesia," kata Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santoso seperti dikutip dalam keterangannya pada Rabu (7/5).
Sementara itu, acara penandatanganan MoU yang kedua digelar di Jakarta pada Rabu antara PT Pindad dengan dua perusahaan China lainnya, yaitu Norinco dan Sany Group. Dalam kesempatan ini, Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Donny Ermawan Taufanto hadir langsung untuk menyaksikan penandatanganan kerja sama.
Kerja sama terkait industri pertahanan dengan Norinco meliputi sistem persenjataan, amunisi dalam berbagai kaliber, kendaraan militer, serta kendaraan truk listrik dan mesin pertanian untuk sektor industri. Sementara itu, kerja sama dengan Sany Group mencakup pengadaan mesin ekskavator dan alat berat. Cakupan kerja sama ini meliputi pengembangan dan manufaktur bersama, pangsa pasar, dan juga penilaian untuk potensi pembuatan konten lokal di Indonesia. Selesai
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.