Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan pihaknya sedang melobi pemerintah Korea Selatan (Korsel) terkait menumpuknya data roster skema antar-pemerintah (G-to-G).

Dia menyebutkan bahwa saat ini, ada sekitar 19,000 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang telah memenuhi persyaratan, tetapi belum tersalurkan ke Korea Selatan.

“Yang saya sebut tadi, kita sedang berusaha untuk melakukan lobi supaya dibuka ruang-ruang yang masih mungkin,” kata Karding dalam pernyataan pers di Jakarta, Jumat (9/5).

Roster merupakan daftar CPMI yang telah memenuhi persyaratan untuk dipilih oleh pemberi kerja di luar negeri.

Karding menyebut penumpukan roster terjadi karena kondisi ekonomi dan politik Korsel yang masih belum stabil.

Dia berjanji kementeriannya akan segera menyelesaikan permasalahan roster ini.

Berdasarkan data Kementerian P2MI. penempatan pekerja migran ke Korsel melalui skema G-to-G pada 2024 mencapai 10.111 orang, turun dibandingkan 2023 yang mencatat rekor 12.240 orang.

Baca juga: Menteri P2MI: Daerah kantong PMI jadi sasaran program Rumah untuk PMI

Baca juga: Wamen P2MI bahas penempatan PMI dengan Dubes RI untuk Korsel

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.