Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengingatkan para calon pekerja migran Indonesia (CPMI) untuk tidak hanya fokus mencari uang, tetapi juga memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan.

Dia mengatakan hal itu saat menghadiri orientasi pra-pemberangkatan 350 CPMI lewat skema antar-pemerintah (G-to-G) dengan Korea Selatan di Solo, Jawa Tengah.

"Mulai sekarang diniatkan, ke Korea bukan hanya untuk cari uang atau pekerjaan. Diniatkan (juga)... untuk belajar. Karena dengan pergi ke Korea, Anda akan mendapatkan banyak pengalaman," kata Karding seperti dikutip pernyataan resmi yang dikeluarkan Kementerian P2MI pada Jumat.

Dia menekankan bahwa pengalaman dan keterampilan adalah bekal penting bagi pekerja migran agar kelak bisa kembali ke Indonesia sebagai tenaga terampil.

"Diniatkan 'saya ingin memperdalam keterampilan saya'. Sehingga ketika nanti pulang, Anda semua bisa menjadi orang-orang yang ahli. Anggap saja ke Korea itu seperti sedang kuliah," kata Karding.

Dia juga menyoroti pentingnya pengelolaan keuangan selama bekerja di luar negeri agar pendapatan yang diperoleh dapat memberi manfaat jangka panjang.

"Uangnya di-manage. Sebagian dikirim ke keluarga, sebagian untuk hidup di Korea, tapi jangan boros. Sisanya bisa diinvestasikan," katanya, berpesan.

Karding mengatakan dirinya berharap para CPMI, ketika kembali, tidak hanya membawa uang, tetapi juga wawasan, keterampilan, dan semangat baru untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Baca juga: Menteri P2MI lobi Korsel percepat serapan pekerja migran

Baca juga: Wamen P2MI bahas penempatan PMI dengan Dubes RI untuk Korsel

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.