Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan penyerapan gabah petani oleh Perum Bulog saat ini telah mencapai 2 juta ton setara beras untuk penguatan cadangan beras pemerintah (CBP).
"Bulog ini sekarang menyerap beras, menyerapnya sebetulnya gabah, kemudian kita giling jadi beras, itu hari ini 2 juta ton setara beras," kata Wamentan ditemui di sela kunjungan kerja di Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat.
Wamentan Sudaryono yang juga menjabat sebagai Kepala Dewan Pengawas Perum Bulog mengatakan penyerapan gabah dari petani menjadi cadangan pangan strategis yang dikuasai langsung oleh negara.
Ia menyebutkan dengan serapan tersebut maka total cadangan beras yang dikuasai negara dalam pengelolaan Bulog saat ini mencapai 3,6 juta ton termasuk stok tahun lalu, menjadikan ketahanan pangan semakin kuat.
Baca juga: Bulog Jabar serap beras hasil panen petani 338.032 ton hingga awal Mei
"Ini tertinggi sepanjang sejarah negara kita ada, ini satu prestasi dan ini membawa negara punya cadangan beras yang dimiliki, dikuasai dan berada di tangan pemerintah langsung," ucapnya.
Ia juga menegaskan harga pembelian gabah petani tetap mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram, guna memastikan petani tetap mendapatkan keuntungan dan tidak merugi.
Lebih lanjut, dia mengatakan produktivitas padi meningkat signifikan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan 51 persen untuk produktivitas beras, jagung 39 persen, dan tanaman pangan secara umum naik hingga rata-rata 42 persen pada kuartal pertama 2025.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025