Batang (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, memberikan pembinaan terhadap tujuh orang remaja yang diduga akan melakukan aksi tawuran antarkelompok, Minggu (11/5).

"Tujuh remaja tersebut diamankan oleh Tim Patroli Sabhara, Minggu (11/5) sekitar pukul 02:00 WIB saat sedang berkumpul di Jalan Letjen Soetoyo," kata Kepala Polres Batang Edi Rahmat Mulyana di Batang, Minggu.

Menurut dia, tim patroli mencurigai keberadaan para remaja yang diduga akan terlibat dalam aksi tawuran antarkelompok.

Namun, kata dia, setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas Satreskrim setempat tidak ditemukan adanya senjata tajam dari tangan para remaja tersebut.

"Mereka hanya kami berikan pembinaan saja. Pembinaan ini sebagai bentuk pendekatan humanis agar anak-anak yang masih berada di usia di bawah umur ini tidak salah arah dalam pergaulan," katanya.

Baca juga: Polisi tangkap pelaku tawuran bersenjata tajam di rel kereta Ciputat

Ia yang didampingi Kepala Satuan Binmas AKP Darmanto mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya mengundang orang tuanya agar ikut mengawasi pergaulan anaknya.

"Kehadiran orang tua menjadi penting agar pengawasan dan pendampingan pada anaknya bisa terus dilakukan di rumah," katanya.

Tujuh anak yang diamankan berasal dari dua kelompok yang berbeda tersebut adalah berinisial IH (13), RS (13), DP (12), MK (13), AF (15), HA (15), dan DA (15), semuanya masih berstatus pelajar.

Ia mengatakan setelah diberikan pembinaan maupun edukasi, mereka diminta membuat surat pernyataan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

"Langkah ini kami lakukan untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan menghormati orang tua. Ini juga menjadi momen refleksi agar mereka bisa lebih bijak dalam memilih pergaulan," katanya.

Baca juga: Polisi pulangkan belasan remaja yang terlibat tawuran
Baca juga: Legislator tekankan upaya preventif cegah tawuran di Jakarta

Pewarta: Kutnadi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.