New York (ANTARA) - Apple sedang mempertimbangkan kenaikan harga untuk jajaran iPhone edisi musim gugur mendatang, sebuah langkah yang ingin disertai dengan beragam fitur baru dan perubahan desain, menurut The Wall Street Journal (WSJ) pada Senin (12/5).

Laporan itu juga menyebutkan bahwa Apple berupaya keras menghindari kesan bahwa kenaikan harga disebabkan oleh tarif impor Amerika Serikat (AS) terhadap barang-barang dari China, tempat sebagian besar perangkat Apple dirakit. Sejumlah iPhone baru yang akan dirilis musim gugur ini mencakup beberapa perubahan desain dan format, termasuk desain ultratipis.

Bank investasi Jefferies memperkirakan bahwa dari sekitar 65 juta unit iPhone yang dijual Apple di AS tahun lalu, sekitar 36 hingga 39 juta unit merupakan model Pro atau Pro Max. Jajaran produk edisi musim gugur ini diperkirakan akan mencakup model yang lebih tipis yang akan menggantikan iPhone 16 Plus saat ini, yang dijual seharga 899 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.997) di AS.

Laporan itu menyebut bahwa CEO Apple, Tim Cook, "sedang menghadapi tekanan akibat konflik dagang AS-China, yang mengancam rantai pasokan Apple." Sebagai tanggapan, dirinya menimbun persediaan pada Maret sebelum tarif diumumkan dan mengalihkan manufaktur untuk pasar AS ke India. Cook pada awal bulan ini mengatakan bahwa mayoritas iPhone yang dikirim ke AS pada kuartal April hingga Juni akan berasal dari India.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.