Saya mencintai konservasi, mencintai alam dan mencintai binatang. Dasar saya melakukan hal ini yang dibawah kementerian kehutanan dan TNBBS karena saya mencintai konservasi dan alam. Nafas saya adalah konservasi."
Pesisir Barat, Lampung (ANTARA News) - Pemilik Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Tomy Winata mengaku belajar tentang konservasi laut dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

"Beliau dari tahun 2002 sampai 2004 selalu sentilin telinga saya untuk bekerja bagaimana melindungi pantai dan laut agar bisa survive dengan baik karena dulu banyak orang bom ke laut," kata Tomy saat acara pelepasliaran Harimau Sumatera di TWNC, Lampung, Selasa (3/3).

Pengusaha tersebut mendirikan TWNC dibawah Yayasan Artha Graha Peduli sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah untuk melakukan konservasi flora dan fauna di atas lahan seluas kurang lebih 50.000 hektar yang yang terletak dalam area Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Menjelang akhir tahun 2007, TWNC bersama Taman Safarai Indonesia membangun Pusat Rehabilitasi Satwa (PRS) guna melakukan translokasi Harimau Sumatera yang mengalami konflik dengan manusia.

Pada tahun 2008, TWNC berkolaborasi dengan TNBBS untuk mengelola Tambling dan 15.000 hektar cagar alam laut.

"Saya mencintai konservasi, mencintai alam dan mencintai binatang. Dasar saya melakukan hal ini yang dibawah kementerian kehutanan dan TNBBS karena saya mencintai konservasi dan alam. Nafas saya adalah konservasi," ujar Tomy.

Ia menambahkan tujuan terbesarnya mengelola taman nasional lewat TWNC untuk menjaga keseimbangan alam.

"Kita harus mengambil posisi yang tepat untuk Indonesia karena Indonesia ini kan punya posisi strategis di khatulistiwa dari Pulau Rondo sampai Merauke dengan arus panas di utara jangan sampai ke selatan. Karena kalau sampai tidak terlindungi maka kutub selatan akan lumer," kata Tomy.

"Tujuan besar konservasi untuk melindungi dari pemanasan global. Kalau lahan ini aman, selamat dan tidak terabrasi, bisa mencegah terjadinya pemanasan bumi, sehingga pencairan air di kutub selatan tidak terjadi," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Susi menekankan agar konservasi tidak hanya dilakukan untuk hutan tetapi juga cagar alam laut.

"Saya ke sini sekitar tahun 2003 atau 2005. Saya minta jangan hutan saja tetapi juga karangnya juga dikonservasi," kata Menteri Susi.

Pewarta: Monalisa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015