Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan petani Indonesia berperan penting menekan harga beras dunia lewat peningkatan produksi nasional tanpa bergantung pada impor sehingga pasokan global tetap stabil dan terjangkau.
Menurut Amran, saat ini harga beras internasional turun menjadi sekitar 390 dolar Amerika Serikat (AS) per ton, dari sebelumnya mencapai 460 dolar AS per ton ketika Indonesia masih aktif mengimpor beras dari luar negeri.
"Dulu 460 dolar per ton, di saat kita impor segala macam. Terendah pernah terjadi, karena kita tidak mengimpor itu 390 dolar AS per ton. Artinya apa? Indonesia berpengaruh, berpengaruh pada harga beras dunia," kata Mentan dalam jumpa pers seusai menerima kunjungan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen; dan Duta Besar (Dubes) Yordania Sudqi Attalah Al Omoush di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan penurunan harga global tersebut tidak lepas dari kontribusi petani Indonesia yang berhasil menjaga kestabilan pasokan dan permintaan, sehingga turut meringankan beban negara-negara konsumen beras.
Baca juga: Mentan ungkap SPHP dan bantuan beras 10 kg belum disalurkan
Amran menyebut tren produksi beras di ASEAN sedang mengalami penurunan, termasuk di Thailand dan Malaysia, sementara Indonesia justru mencatatkan peningkatan stok beras secara signifikan di awal 2025.
Stok beras nasional saat ini telah mencapai 3,7 juta ton dan ditargetkan menyentuh angka 4 juta ton dalam waktu 15 hingga 20 hari ke depan berkat panen raya yang lancar,".
Ia menekankan pencapaian itu menjadi sejarah baru dalam pengelolaan pangan nasional, sekaligus menunjukkan bahwa petani Indonesia adalah pahlawan pangan sejati bagi bangsa.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.