Beijing (ANTARA) - China mengucurkan pinjaman baru berdenominasi yuan senilai 10,06 triliun yuan (1 yuan = Rp2.281) dalam empat bulan pertama 2025, tunjuk data bank sentral China pada Rabu (14/5).
Pada akhir April, pinjaman outstanding yuan mencapai 265,7 triliun yuan, naik 7,2 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut People's Bank of China (PBOC).
Dalam empat bulan pertama, pinjaman rumah tangga meningkat sebesar 518,4 miliar yuan, sementara pinjaman ke perusahaan meningkat sebesar 9,27 triliun yuan.
M2, sebuah indikator pasokan uang yang mencakup uang tunai yang beredar dan semua deposito, naik 8 persen (yoy) menjadi 325,17 triliun yuan pada akhir April.
M1, yang mencakup uang tunai yang beredar, simpanan giro, dan simpanan nasabah di lembaga pembayaran nonperbankan, tercatat sebesar 109,14 triliun yuan pada akhir April, naik 1,5 persen (yoy).
M0, yang mengindikasikan jumlah uang tunai yang beredar, mencapai 13,14 triliun yuan pada akhir bulan lalu, naik 12 persen (yoy).
Dalam empat bulan pertama, simpanan berdenominasi yuan di China meningkat sebesar 12,55 triliun yuan, dengan simpanan rumah tangga menyumbang 7,83 triliun yuan dari kenaikan tersebut.
Data juga menunjukkan total stok pembiayaan sosial di China mencapai 424 triliun yuan pada akhir April, menandai peningkatan 8,7 persen dari tahun sebelumnya.
Pada empat bulan pertama, pembiayaan sosial yang baru ditambahkan mencapai 16,34 triliun yuan, meningkat 3,61 triliun yuan dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, menurut data tersebut.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025