Sentani (ANTARA News) - Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mengevakuasi pesawat Deraya Air PK DGB yang tergelincir di Bandara Wamena, Papua.

Kepala Kantor Perwakilan Deraya Air Papua Rahman Maulana di Sentani, Kamis, mengatakan bahwa tadi pagi tiga orang anggota KNKT dan dua orang anggota Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) langsung melakukan investigasi.

"Berdasarkan informasi yang diterima, saat ini pesawat sudah ditarik ke appron sehingga landasan di Wamena sudah bisa dibuka," katanya, Kamis.

Rahman menuturkan meskipun pesawat sempat tergelincir, kondisi muatan yang terdiri dari bahan makanan dan bahan bangunan tidak rusak.

"Meskipun kondisi pesawat mengalami kerusakan hingga 60 persen, namun dapat disyukuri bahwa tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan muatan yang diangkut," ujarnya.

Dia menjelaskan dugaan sementara penyebab kejadian ini diakibatkan hujan, namun pihaknya belum dapat memastikan karena masih menunggu hasil investigasi dari tim KNKT dan DKUPPU.

"Karena kejadian ini, untuk sementara Deraya Air akan berhenti beroperasi hingga tim KNKT dan DKUPPU selesai melakukan investigasi," katanya lagi.

Dia menambahkan bahwa tergelincirnya pesawat Deraya Air ini terjadi pada flight ketiga atau terakhir dalam satu hari, di mana akhirnya cargo yang akan dikirim dialihkan ke maskapai penerbangan lainnya.

Pesawat Deraya Air PK DGB tergelincir di Bandara Wamena pada Rabu (4/3) sekitar pukul 15.24 WIT yang mengangkut bahan makanan dan bahan bangunan.

Pesawat dengan rute Sentani-Wamena ini dipiloti Kapten Rene Pattisuli dan kopilot Suradi, biasanya memiliki empat flight dalam sehari ke Wamena.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015