Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan sebanyak 153 calon Kepala Sekolah Rakyat dinyatakan telah lolos seleksi awal untuk mengikuti seleksi tambahan.

Ia menyebutkan jumlah awal yang mengikuti seleksi untuk posisi calon kepala sekolah tersebut sebanyak 500 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Dari 500 lebih yang mendaftar, yang dinyatakan layak sudah 153. Nanti dari 153 itu, akan memasuki seleksi tambahan, kami akan pilih sesuai dengan jumlah yang diperlukan,” kata Mensos Saifullah usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Kantor Kemensos Salemba, Jakarta pada Kamis.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan siapapun yang nantinya menjabat sebagai kepala sekolah di setiap Sekolah Rakyat dipastikan tidak sedang menjabat di sekolah manapun, sehingga tidak akan mengganggu proses belajar mengajar di satuan pendidikan yang sudah berjalan.

“Pasti tidak mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah-sekolah yang ada, itu sudah dipastikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar Menengah. Jadi yang ikut seleksi disini adalah mereka yang memang belum penempatan,” tegasnya.

Adapun terkait kebutuhan guru untuk Sekolah Rakyat, ia menyebutkan kurang lebih 1.600-2000 guru dibutuhkan bila pihaknya dapat membuka 100 Sekolah Rakyat tahun ini.

Sementara terkait dengan skema seleksi untuk mengisi posisi guru tersebut, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Nunuk Suryani mengatakan saat ini pihaknya sudah memiliki daftar calon guru Sekolah Rakyat sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

“Tapi calonnya sudah ada, tinggal skemanya akan dilaporkan ke Presiden dulu. Ya, harapannya tidak mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah yang ada,” kata Nunuk.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.