lantaran keterbatasan fasilitas, khususnya untuk komputer

Banjarmasin (ANTARA News) - Sekolah madrasah di Kalimantan Selatan (Kalsel) belum siap melaksanakan ujian nasional (UN) dengan sistem "online" atau "computer-based test" karena keterbatasan fasilitas untuk pelaksanaan ujian dengan sistem tersebut.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan, H Muhammad Tambrin, di Banjarmasin, Jumat, mengatakan bahwa pelaksanaan UN dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di daerah ini masih menggunakan sistem terdahulu atau manual.

"Madrasah di Kalsel belum ada yang siap untuk melaksanakan UN sistem online ini lantaran keterbatasan fasilitas, khususnya untuk komputer," katanya.

Calon peserta UN dan UAMBN tahun ini, tambah Thambrin, sebanyak 39.387 siswa madrasah se-Kalsel untuk tahun pelajaran 2014-2015, yang terdiri dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

"Ini data jumlah total siswa yang sudah dipastikan mengikuti UN dan UAMBN di 13 kabupaten/kota di Kalsel," katanya.

Sedangkan waktu pelaksanaan UN dan UAMBN, dijadwalkan untuk UAMBN dari tingkat MA, yakni, pada 09-13 Maret, dan tingkat MTs pada 23-25 Maret.

"Sedangkan pelaksanaan UN dijadwalkan, untuk tingkat MA pada 13-15 April, dan tingkat MTs pada 4-7 Mei, sementara tingkat MI masih belum ada kepasatian," ungkapnya.

Thambrin berharap, seluruh siswa yang akan mengikuti UN dan UAMBN agar rajin belajar, baik di sekolah maupun di rumah, apalagi kini sudah mendekati pelaksanaannya.

"Kita berharap tahun ini siswa madrasah semuanya lulus, dan ini pastinya akan membanggakan semuanya," kata Tambrin.

Menghadapi pelaksanaan UN ini, hampir seluruh sekolah di Kalsel, mulai tingkat SD hingga SLTA, melaksanakan persiapan dengan memberikan tambahan jam belajar bagi seluruh siswa kelas akhir.

Selain itu, secara berjenjang, masing-masing sekolah juga melaksanakan try out, dengan soal dari sekolah, kabupaten maupun dari provinsi, sebagai wahana latihan bagi siswa sebelum menghadapi ujian nasional yang sesungguhnya.

Masing-masing sekolah, minimal menyelenggarakan "try out", antara 2 hingga 3 kali, menjelang pelaksanaan ujian nasional, dengan harapan seluruh siswa bisa mendapatkan hasil yang maksimal.


Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015