Solo (ANTARA News) - Seni budaya wayang orang yang pertunjukkannya digelar di gedung Wayang Orang (WO) Sriwedari Kota Solo, tetap dilestarikan dan masih banyak digelari oleh masyarakat hingga sekarang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surakarta, Eni Tyasni Suzana, di Solo, Jumat, mengatakan Pemkot Surakarta tetap melakukan pelestarian pertunjukan seni budaya wayang orang dengan menambah fasilitas pendingin ruangan, sehingga penonton bisa lebih nyaman.

Menurut Eni Tyasni Suzana, gedung Wayang Orang Sriwedari yang sudah berusia sekitar 100 tahun tersebut, masyarakat yang menyaksikan petunjukan kesenian khas Jawa tidak perlu mengeluarkan biaya mahal, yakni Rp3.000 per orang.

"Kesenian wayang orang kini dilengkapi fasilitas ruangan pendingin ini, merupakan bagian dari perkembangan dalam pelestarian salah satu kesenian khas Jawa itu," katanya.

Menurut dia, jika dilihat dari fasilitas gedung WO sudah cukup memadahi, sehingga pihaknya sudah seleyaknya bisa menaikan harga tiket masuk menyaksikan pertunjukan itu.

Jumlah penonton yang menyaksikan petunjukan kesenian WO di Sriwedari rata-rata mencapai 100 penonton per hari. Bahkan, jumlah penonton akan terus meningkat bertepatan hari libur atau Sabtu malam Minggu.

"Kami yakin meski harga tiket mengalami kenaikan, maka masyarakat tetap akan menyaksikan pertunjukan. Karena, lakon yang dipertunjukan sangat menarik salah satunya tentang budaya dan karater manusia dalam kehidupan sehari-hari," katanya

Ia menjelaskan, Pemkot Surakarta rencana menaikan harga penjualan tiket masuk pertunjukan WO ini, mulai dari kelas biasa Rp5.000 per orang, kelas VIP Rp7.500/orang, dan VVIP Rp10.000/orang. Karena, harga tiket sejak 1998 hingga sekarang belum pernah ada kenaikan.

Eni Tyasni Suzana menjelaskan, pihaknya dalam pertunjukan WO Sriwedari melibatkan jumlah pemain yang terdiri dari 33 Pegawai Negeri Sipil (PNS), 30 orang non-PNS, dan lima orang pendukung.

Kendari demikian, pihaknya berharap dengan bertambah fasilitas pendingin ruangan masyarakat akan lebih tertarik dan nyaman dalam menyaksikan pertunjukan WO, sekaligus melestarikan kesenian khas Jawa itu, serta salah satu sebagai daya tarik wisatawan di Kota Solo.


Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015