Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa lapangan minyak Forel dan Terubuk di wilayah Kepulauan Riau menambah produksi minyak sebesar 20 ribu barel per hari (BPH).

“Selain 20 ribu barel minyak per hari, ada juga potensi produksi gas sebesar 60 MMSCFD dari blok ini,” ucap Bahlil dalam Peresmian Produksi Perdana Lapangan Minyak Forel dan Terubuk, dipantau dari Jakarta, Jumat.

Oleh karena itu, tutur Bahlil, apabila produksi gas bisa berlangsung paling cepat pada 2026, maka Indonesia bisa surplus gas, dan pemerintah bisa mengarahkan fokusnya pada pencapaian target lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari, yang ditargetkan terwujud pada 2029–2030.

Baca juga: Kementerian ESDM nyatakan siap implementasi B50 pada 2026

Menurut dia, peresmian produksi perdana lapangan minyak Forel dan Terubuk berkontribusi pada pencapaian target tersebut.

“Insyaallah, target APBN 2025 dan target bapak Presiden akan bisa kami wujudkan pada akhir 2025 ini,” kata dia.

Selain potensi produksi minyak sebesar 20 ribu BPH dan gas sebesar 60 MMSCFD, Bahlil juga menyoroti potensi produksi minyak hingga 7 ribu BPH yang berasal dari wilayah di sekitar blok tersebut.

Akan tetapi, potensi tersebut tidak termanfaatkan dengan maksimal, sebab pemegang izin sudah lama tidak beroperasi.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.