Jakarta (ANTARA) -

Suku Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu menegaskan bahwa pembangunan tanggul pemecah ombak (breakwater) di pulau-pulau berpenduduk di wilayah tersebut berdasarkan kajian teknis dan telah melalui proses sosialisasi kepada masyarakat.

"'Breakwater' ini dibangun guna melindungi pulau dari ancaman abrasi pantai," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, Mustajab di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, penetapan titik-titik pembangunan tanggul pemecah ombak ini juga telah disepakati bersama Taman Nasional Kepulauan Seribu dan tim dari Suku Dinas Lingkungan Hidup sehingga tidak merusak ekosistem atau lingkungan.

Sebelum proyek dijalankan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga serta melaksanakan pengawasan terhadap kondisi terumbu karang di sekitar lokasi.

Selain itu dalam kontrak kegiatan pengawasan terumbu karang sudah menjadi bagian yang dijalankan. "Bahkan sebelum proyek dimulai, hal tersebut sudah dipersiapkan," kata dia.

Dia memastikan bahwa seluruh kegiatan pembangunan telah mengikuti prosedur dan dilengkapi kajian lingkungan yang dibutuhkan.

"Pembangunan infrastruktur pelindung pantai ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keberlangsungan permukiman serta ekosistem di pulau-pulau yang terdampak abrasi," kata dia.

Baca juga: Penumpang kapal patah pinggang akibat ombak besar di Kepulauan Seribu

Baca juga: Kepulauan Seribu rencanakan bangun tiga tanggul untuk cegah abrasi

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.