"Jadi, kami membahas kerja sama bilateral di bidang investasi, pangan, energi, hilirisasi industri, konektivitas antar masyarakat, kebudayaan, pendidikan, semuanya, dan masih banyak yang bisa dinantikan dalam beberapa minggu ke depan,"

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, membahas tentang penguatan kerja sama antar kedua negara mulai dari sektor investasi hingga pangan.

"Jadi, kami membahas kerja sama bilateral di bidang investasi, pangan, energi, hilirisasi industri, konektivitas antar masyarakat, kebudayaan, pendidikan, semuanya, dan masih banyak yang bisa dinantikan dalam beberapa minggu ke depan," kata Wang Lutong kepada awak media usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Dalam kesempatan itu, Wang Lutong juga mengatakan bahwa hubungan pribadi antara kedua pemimpin negara merupakan aset penting dalam kemitraan strategis kedua bangsa. Bahkan saat pertemuan tahun lalu, kedua pemimpin negara telah menghasilkan banyak kesepakatan penting.

Baik Prabowo maupun Presiden China Xi Jinping, kata dia, juga terus menjaga komunikasi secara erat, dengan saling berkirim surat dan berbicara langsung satu sama lain.

"Jadi, banyak hal yang bisa kita harapkan dari hubungan ini. Saya pikir hubungan pribadi antara kedua presiden selalu menjadi aset penting dalam kemitraan ini, dan kami akan terus membangun di atas fondasi tersebut," ucap dia.

Terkait kemungkinan adanya pertemuan antara Prabowo dan Xi Jinping dalam waktu dekat, Wang Lutong tidak bisa memastikan hal tersebut.

"Yang bisa saya sampaikan saat ini adalah bahwa akan ada hubungan yang sangat kuat antara kedua pihak dan koordinasi serta kerja sama yang bahkan lebih erat antara dunia usaha dan masyarakat dari kedua negara," pungkas Wang Lutong.

Pertemuan ini menjadi sinyal positif dari komitmen kuat Indonesia dan Tiongkok dalam menjaga serta memperluas kerja sama yang saling menguntungkan, khususnya di tengah momentum peringatan 75 tahun hubungan diplomatik yang semakin erat.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.