Bukittinggi, Sumatera Barat (ANTARA) - Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mendorong pengembangan energi ramah lingkungan bioetanol, karena dinilai bisa menaikkan daya beli sekaligus meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.

Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam ditemui di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat menjelaskan pengembangan bioetanol di Indonesia sangat memungkinkan untuk dipacu, mengingat bahan baku untuk memproduksi bahan bakar tersebut berlimpah, seperti jagung, tebu, dan juga kelapa sawit.

"Salah satu ekonomi yang kita harus dorong adalah ekonomi energi yang bersumber daripada kekuatan alam kita," kata Bob Azam

Dikatakan dia, guna mewujudkan hal ini perlu adanya peran yang kuat dari para petani komoditas bahan baku penghasil bioetanol. Berkaca pada tahun 2002 hingga 2012, Indonesia berhasil menaikkan pendapatan per kapita hingga tiga kali lipat yakni dari angka 1.200 dolar AS atau Rp19,7 juta (kurs Rp16.426) menjadi sekitar 4.000 dolar AS atau Rp69 juta.

Baca juga: BRIN-Unhas sepakati kerja sama riset kimia biomassa aren

Kenaikan ini didasari peran masif dari 5 juta petani yang bergantung pada komoditas sawit di periode itu.

Lebih lanjut, dikatakan dia, selain memperkuat peran petani dalam pengembangan bioetanol, pemerintah juga bisa meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan, dengan Brasil dan India.

Hal tersebut dikarenakan, kedua negara itu memiliki kesamaan dari jumlah penduduk, daya beli, kapital, serta kesamaan dalam kebutuhan energi dan transportasi.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.