Kuala Lumpur (ANTARA) - Ekonomi Malaysia tumbuh 4,4 persen pada kuartal pertama 2025 didorong oleh ekspansi yang stabil dari permintaan domestik.

Gubernur Bank Negara Malaysia Abdul Rasheed Ghaffour di Kuala Lumpur, Jumat, mengatakan pertumbuhan ekonomi itu dipengaruhi oleh belanja rumah tangga yang tetap terjaga di tengah kondisi pasar tenaga kerja yang positif dan adanya kebijakan terkait pendapatan, termasuk revisi kenaikan upah minimum dan gaji pegawai negeri.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi itu juga dipengaruhi oleh ekspansi yang stabil dalam aktivitas investasi didukung oleh realisasi dari proyek-proyek baru maupun yang sedang berjalan.

Sedangkan dari sektor eksternal, pertumbuhan ekonomi Malaysia melambat terutama karena nilai ekspor pertambangan yang lebih rendah. Perlambatan di ekspor pertambangan itu diimbangi oleh ekspor listrik dan elektronik yang lebih kuat, serta pariwisata.

Baca juga: Kalbar siap ekspor 1.000 ton beras premium ke Malaysia

Pada kuartal keempat tahun 2024 lalu, ekonomi Malaysia tumbuh 4,9 persen. Jika dilihat secara kuartal, disesuaikan secara musiman, pertumbuhan Malaysia meningkat sebesar 0,7 persen di kuartal pertama, sedangkan di kuartal keempat 2024 lalu pertumbuhannya minus 0,2 persen.

Pertumbuhan ekonomi Malaysia secara keseluruhan juga terbebani oleh kontraksi di sektor pertambangan di tengah produksi minyak dan gas yang lebih rendah.

Pada saat yang sama, pertumbuhan impor, meskipun lebih moderat, terus didorong oleh permintaan yang kuat dari barang modal, mencerminkan aktivitas investasi dan perdagangan yang berlanjut.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.