Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kawasan Timur Tengah sekarang tidak lagi berpihak ke China.
"Kawasan tersebut penting, tetapi tak pernah diperlakukan dengan benar," kata Trump kepada Fox News pada Jumat.
Dia menuduh China secara agresif membujuk Timur Tengah agar bisa mengamankan pasokan energi dalam jangka panjang.
Trump menjelaskan bahwa dirinya datang ke kawasan itu untuk menarik investasi ke AS.
"Saya selalu menilai kawasan itu sangat penting," kata dia.
Menurut Trump, negara-negara di Timur Tengah dulu sebenarnya "tidak benar-benar ingin" mendekat ke China, tetapi hubungan mereka semakin kuat dan China "akan menjadi induk" mereka.
Tetapi sekarang, situasinya tidak lagi seperti itu, katanya.
Setelah mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UAE), Trump mengakhiri lawatannya di kawasan itu pada Jumat.
Pada Selasa dan Rabu, dia mendapatkan investasi sebesar US$600 miliar dari Arab Saudi dan US$1,2 triliun dari Qatar, yang totalnya setara dengan Rp29.680 triliun lebih.
Pada Kamis, Gedung Putih mengumumkan beberapa perjanjian investasi baru senilai US$200 miliar lebih yang didapatkan selama kunjungan Trump ke Abu Dhabi.
Pertemuannya dengan Presiden UAE Mohamed bin Zayed Al Nahyan mempercepat komitmen US$1,4 triliun yang sebelumnya diumumkan pada Maret.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Pencabutan sanksi AS atas Suriah upaya Trump "melawan" Israel
Baca juga: China dukung rencana pencabutan sanksi AS terhadap Suriah
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.