Pembeli dari kalangan pedagang itulah yang kadang nakal

Jember (ANTARA News) - Kasi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Jember, Jawa Timur, Eko Septantono, menilai operasi pasar belum efektif untuk menurunkan harga beras di pasaran.

"Operasi pasar yang digelar selama sepekan ternyata masih belum efektif untuk mengendalikan harga beras," kata Eko di Jember, Senin.

Harga beras di sejumlah pasar tradisional Jember tercatat untuk beras Bengawan sebesar Rp10.500 per kilogram, beras Mentik mencapai Rp11.500 per kilogram, dan beras IR 64 sebesar Rp9.800 per kilogram.

Menurut dia, petugas agak kesulitan untuk membedakan warga dan pedagang yang membeli beras di operasi pasar tersebut, padahal sasaran kegiatan operasi pasar adalah masyarakat.

"Pembeli dari kalangan pedagang itulah yang kadang nakal dengan menjual kembali beras itu seharga Rp9.000 per kilogram, padahal beras yang dijual di operasi pasar harganya Rp7.300 per kilogram," tuturnya.

Ia menjelaskan pihaknya membatasi jumlah pembelian dan memberikan kupon kepada warga yang mengantre dalam operasi pasar dan masing-masing warga maksimal membeli 10 kilogram atau dua kemasan beras sebesar 5 kilogram.

"Itu menjadi salah satu kendala tidak tepatnya sasaran operasi pasar, namun petugas Bulog dan Disperindag terus melakukan upaya untuk mempersempit ruang gerak pedagang nakal yang memanfaatkan harga beras murah itu," paparnya.

Eko menjelaskan operasi pasar tidak hanya digelar di sekitar pasar tradisional, namun lokasi padat pemukiman warga yang akan menjadi target sasaran berikutnya.

"Mudah-mudahan harga beras bisa stabil karena sebentar lagi musim panen raya tiba," katanya.

Sementara anggota Komisi B DPRD Jatim M. Fawaid mengatakan harga beras di pasaran masih tinggi, meskipun sejumlah daerah melakukan operasi pasar.

"Operasi pasar merupakan solusi pendek untuk mengatasi kenaikan harga beras dan pada saat harga beras sudah turun, maka operasi pasar akan berhenti," tuturnya usai melakukan pemantauan di beberapa lokasi operasi pasar di Jember.

Menurut dia, persoalan ketahanan pangan harus menjadi sektor prioritas setiap daerah dan tidak seharusnya harga beras di Jember tinggi karena Kabupaten Jember merupakan lumbung pangan di Jatim.

"Konsep ketahanan pangan harus dilakukan menyeluruh hingga ke daerah," ucap legislator dari daerah pemilihan Jember-Lumajang itu.



Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015