Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melibatkan remaja untuk mewujudkan pelaksanaan "Manggarai Bersholawat" guna menekan kasus tawuran di kawasan tersebut.
"Kita tidak mau Manggarai ini menjadi lokasi negatif karena sering terjadi tawuran yang meresahkan. Maka itu, nantinya sesuai arahan Bapak Gubernur DKI Jakarta, kegiatan keagamaan akan rutin dilakukan di sini," kata Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar di Jakarta, Senin.
Dijelaskan Anwar, Program "Manggarai Bersholawat" merupakan gagasan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo sebagai salah satu pendekatan berbasis budaya dan keagamaan untuk menekan angka tawuran yang kerap terjadi di kawasan tersebut.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan melibatkan seluruh pengurus lingkungan dan remaja untuk menjadi panitia Program "Manggarai Bersholawat".
Namun, Anwar belum bisa memastikan waktu pelaksanaan "Manggarai Bersholawat" ini.
"Kita mau mereka bertanggung jawab dengan mengondisikan wilayah, mengajak warga untuk sama-sama hadir dalam kegiatan tersebut," katanya.
Baca juga: Hendak tawuran, enam remaja ditangkap di Jakpus
Baca juga: Polisi tangkap 10 pelaku tawuran bawa senjata dan bom di Jakut
Ketua RW 04, Kelurahan Manggarai, Daud Haris menambahkan, warga sangat menyambut baik rencana diadakannya Program "Manggarai Bersholawat". Apalagi tujuan acara tersebut untuk mengubah keburukan menjadi kebaikan.
"Mudah-mudahan dengan sinergi yang kita bangun ini dapat menciptakan Manggarai lebih kondusif dan tidak ada tawuran lagi," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo telah mengungkapkan rencananya untuk membuat Program "Manggarai Bersholawat" sebagai upaya penyelesaian tawuran yang kerap terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan (Jaksel).
Penanganan tawuran di lokasi tersebut nantinya tak hanya berfokus pada Program "Manggarai Bersholawat", namun juga disalurkan dalam bidang olahraga, tenaga kerja hingga pendekatan diri keagamaan.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025