Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengecek kondisi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di lapangan dengan mengunjungi dapur umum di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat.

"KPAI bersama KPAD (Komisi Perlindungan Anak Daerah) Tasikmalaya melaksanakan pengawasan langsung di lapangan dengan mengunjungi dapur umum di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi wilayah Kecamatan Singaparna. Dari SPPG tersebut melaksanakan jalur distribusi MBG di SDN 01 Singaparna dan SMUN 2 Singaparna," kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Pengecekan juga dilakukan di SPPG Kecamatan Rajapolah yang mendistribusikan MBG ke SMPN 1 Rajapolah.

Ada beberapa hal temuan KPAI dalam pengecekan di SPPG Kecamatan Singaparna.

Pertama, soal menjaga higienis dengan memakai alat pelindung diri, masker, sarung tangan dan tutup kepala serta alas kaki khusus.

Kedua, soal penyimpanan bahan makanan atau pantry/food storage atau gudang makanan atau penyimpanan bahan makanan masih perlu ditingkatkan.

Ketiga, daur ulang bahan-bahan pascaproduksi, seperti sirkulasi kardus-kardus bekas yang menumpuk.

Keempat, soal manajemen komunikasi dan informasi.

Baca juga: Komisi IX dukung penambahan SPPG di Banten perluas penerima manfaat

"Perlu ada informasi SOP penyediaan makanan yang aman, sehingga para petugas yang mungkin masih terbatas atau berganti, dapat mengikuti sistem yang sudah dibuat. Kelima, mengenai mobilitas, aktivitas, jarak harus diperhatikan, karena ketersediaan dapur yang sangat sempit. Manajemen kerja, manajemen stres kerja, dan lain-lain guna kesejahteraan pekerja," kata Jasra Putra.

Sementara pengecekan di SPPG Kecamatan Rajapolah ada dua temuan.

Pertama, pentingnya ada food storage/pantry/sistem cara penyimpanan, masak dan penyajian yang higienis, seperti ruangan perlu pendingin terutama penyimpanan bahan mentah.

"Kedua kami berharap dapurnya segera direnovasi. Ketiga, berharap segera keluar hasil investigasi hasil labkesda provinsi," kata Jasra Putra.

Sebelumnya, pada awal Mei 2025, sebanyak 400 pelajar diduga mengalami keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.

Data tersebut diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.

Pelajar yang terdampak berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, hingga SMP.

Baca juga: Kemkomdigi soroti manfaat PP Tunas dan MBG bagi kesehatan anak

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025