Beijing (ANTARA) - Penjualan ritel barang-barang konsumsi China, yang merupakan indikator utama dari kekuatan konsumsi negara tersebut, tumbuh 5,1 persen dalam basis tahunan (year on year/yoy) pada April, menurut data resmi pada Senin (19/5).
Total penjualan ritel barang-barang konsumen di China mencapai 3,72 triliun yuan (1 yuan = Rp2.280) pada bulan lalu, menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS). Penjualan ritel di wilayah perkotaan di China naik 5,2 persen (yoy) pada April, sementara penjualan retail di wilayah pedesaan naik 4,7 persen.
Didorong oleh program tukar tambah barang konsumen dari pemerintah, penjualan peralatan rumah tangga dan peralatan audio melonjak 38,8 persen bulan lalu. Sementara itu, penjualan barang-barang budaya dan perkantoran juga meroket 33,5 persen.
"Pada April, penjualan ritel gabungan barang-barang konsumen yang terkait dengan tukar tambah, termasuk peralatan rumah tangga dan peralatan audiovisual, perlengkapan budaya dan perkantoran, furnitur, peralatan komunikasi, serta bahan bangunan dan dekorasi, berkontribusi pada peningkatan 1,4 poin persentase dalam total penjualan retail barang-barang konsumen," ujar juru bicara NBS Fu Linghui dalam sebuah konferensi pers.
Dari Januari hingga April, penjualan retail barang-barang konsumen naik 4,7 persen (yoy), berakselerasi dari pertumbuhan 4,6 persen pada tiga bulan pertama, menurut NBS.
Penjualan ritel daring China naik 7,7 persen (yoy) dalam empat bulan pertama, mempertahankan pertumbuhan yang relatif cepat.
"Seiring dengan dampak dari kebijakan prokonsumsi yang terus berlanjut dan momentum konsumen yang terus bertumbuh, peran konsumsi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan semakin menguat," tambah Fu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.