Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan pemberian insentif, seperti bantuan pembelian sebesar Rp7 juta untuk motor listrik, meningkatkan penjualan kendaraan tersebut hingga 263 persen.
Angka tersebut merupakan jumlah motor listrik pada tahun 2023 yang semula 17,198 unit melonjak hingga 62.409 unit.
"Jumlah registrasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua pada tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 263 persen dibandingkan tahun 2022. Peningkatan ini didorong oleh penerapan kebijakan insentif bantuan pembelian KBLBB roda dua," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Mahardi Tunggul Wicaksono dalam diskusi menakar efektivitas insentif otomotif di Jakarta, Senin.
Selanjutnya pada tahun 2024, disampaikan dia, peningkatan registrasi motor listrik hanya mencapai 24 persen menjadi 77,078 unit, hal ini menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan.
Baca juga: Periklindo harap kepastian subsidi motor listrik segera ditetapkan
Lebih lanjut, meskipun tren pertumbuhan KBLBB roda dua terus meningkat dari tahun ke tahun, angka tersebut masih jauh tertinggal dibandingkan dengan penjualan sepeda motor berbahan bakar internal combustion engine (ICE) yang mencapai 6,33 juta unit, dengan perbandingan yang masih hanya mencapai 1,2 persen dari total pasar.
Sebagai sektor yang masih dalam tahap pengembangan, KBLBB roda dua memerlukan dukungan lebih lanjut agar pasar dapat berkembang lebih cepat dan menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang lebih kuat di Tanah Air.
Oleh karena itu, Tunggul berharap kebijakan insentif untuk pembelian motor listrik dilanjutkan, dan direalisasikan pada tahun ini.
"Kita masih komunikasikan dengan kementerian atau lembaga terkait, karena penentu terakhir di Kementerian Keuangan," ujar Tunggul.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.