Ini bukan semata urusan medis, tetapi juga soal kepercayaan. Indonesia dipercaya karena ketulusan dan kemampuan yang dimiliki
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan Indonesia memperoleh kepercayaan dari masyarakat internasional, atas keberhasilan dalam operasi penanganan darurat kemanusiaan korban bencana alam di Vanuatu dan Myanmar.
"Ini bukan semata urusan medis, tetapi juga soal kepercayaan. Indonesia dipercaya karena ketulusan dan kemampuan yang dimiliki," katanga saat ditemui dalam acara Pengakhiran Tugas Tim Delegasi Misi Kemanusiaan Darurat Bencana Vanuatu dan Myanmar, di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, keberhasilan tim delegasi Indonesia dalam menangani korban bencana di luar negeri menunjukkan bahwa Indonesia mampu tampil sebagai kekuatan kemanusiaan global.
Indonesia mengirimkan sejumlah bantuan, baik berupa personel tenaga kesehatan (Emergency Medical Team/EMT Kementerian Kesehatan) dan SAR, yang lengkap dengan logistik kebutuhan pokok-medis untuk korban bencana alam di Vanuatu dan Myanmar.
Baca juga: Longsor terjang pemukiman di lereng Wilis Trenggalek, 6 warga hilang
Vanuatu dilanda bencana siklon tropis dan gempa bumi dengan jumlah korban lebih dari 1.000 jiwa (18 meninggal dunia, 200 luka-luka dan 947 orang mengungsi) pada Desember 2024. Sementara, Myanmar dilanda gempa bumi 7,7 magnitudo pada Maret 2025, sebanyak 5.017 lainnya terluka dan 160 orang masih hilang akibat bencana tersebut.
Kepercayaan ini, menurut Pratikno, menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia dan harus terus dijaga dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sarana prasarana kesehatan-SAR.
"Tenaga kesehatan kita melayani lebih 300 orang per hari selama 21 hari bertugas Myanmar. Di sana orang-orang dari jauh datang karena percaya pada petugas kesehatan Indonesia," ujarnya.
Menko PMK juga mengapresiasi kerja para petugas tim SAR Indonesia (INASAR) yang disebutnya sebagai "tangan Tuhan" yang menyelamatkan korban di tengah reruntuhan material bangunan.
Baca juga: Korban bencana alam Lebak berharap direlokasi di hunian tetap
Tim INASAR yang terdiri atas komponen manajemen, operasi pencarian (search), pertolongan (rescue), medis, dan logistik dari Basarnas, TNI, Polri dalam operasi darurat bencana gempa bumi di Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw, Myanmar berhasil menemukan dan mengevakuasi lima korban meninggal dunia.
"Ini tugas kemanusiaan yang sangat mulia. Tidak cukup dengan keahlian teknis, tapi juga butuh hati nurani," ucapnya.
Ia mendorong seluruh jajaran untuk terus mengasah diri secara individual, organisasi kementerian/lembaga, maupun manajemen. Peningkatan kompetensi dinilai penting tidak hanya untuk misi bantuan darurat bencana
di luar negeri, tapi juga kesiapsiagaan nasional.
"Setiap tahun di negara kita ini terjadi sekitar 5.000 bencana jadi harus selalu siaga," ujarnya, seraya menambahkan bahwa peningkatan kualitas pelayanan dan kesiapan peralatan menjadi prioritas utama karena kerja-kerja kemanusiaan Indonesia bukan hanya membawa manfaat di lokasi bencana, tetapi juga membangun citra positif bangsa di mata dunia.
Baca juga: Banjir bandang di Pegunungan Arfak, satu meninggal dan 19 hilang
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.