Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjajaki peluang kerja sama dengan lembaga pendanaan film luar negeri di ajang Marché du Film de Cannes atau Pasar Film Cannes di Prancis.

Pada hari ketiga Marché du Film de Cannes, Selasa, dia melakukan pertemuan dengan Clare Stewart dan Ayumi Filippone dari Hubert Bals Fund (HBF), lembaga pendanaan film di bawah naungan International Film Festival Rotterdam di Belanda.

Menurut siaran pers Kementerian Kebudayaan, HBF selama ini dikenal aktif mendukung proyek-proyek film inovatif dari negara-negara dengan infrastruktur perfilman yang masih berkembang.

Dukungan lembaga pendanaan film tersebut mencakup pengembangan naskah, produksi, pascaproduksi, hingga distribusi film serta penyelenggaraan lokakarya bagi para pembuat film independen dari Asia, Afrika, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Eropa Timur.

Film Indonesia yang mendapat dukungan dari HBF antara lain "Seen and Unseen" karya Kamila Andini, "Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta" karya Mouly Surya, "Atambua 39°" produksi Mira Lesmana, dan "Perang Kota" garapan Mouly Surya.

Baca juga: Indonesia akan kirim empat film ke Festival Film Venesia 2025

Baca juga: Indonesia dan Prancis bahas penguatan kerja sama bidang budaya

Dalam pertemuan dengan perwakilan HBF, Menteri Kebudayaan RI membahas potensi kerja sama dalam kerangka Manajemen Talenta Nasional, program Kementerian Kebudayaan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang seni dan budaya.

Menurut dia, Program Manajemen Talenta Nasional mencakup upaya peningkatan kapasitas generasi baru di bidang perfilman, termasuk pelatihan penulisan naskah dan pengembangan ide kreatif.

Ia menyampaikan bahwa penjajakan kerja sama dengan lembaga-lembaga perfilman global seperti HBF merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pengembangan dan peningkatan daya saing industri perfilman nasional.

"Kementerian Kebudayaan siap membangun kolaborasi jangka panjang dan membuka peluang kerja sama strategis guna memperkuat diplomasi budaya Indonesia melalui sinema," katanya.

Baca juga: Indonesia dan Turki bekerja sama buat film sejarah

Baca juga: Perusahaan film Korea Selatan jalin kerja sama remake film "Agak Laen"

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.