Bekasi (ANTARA) – Direktur Utama Perum Jasa Tirta II (PJT II), Imam Santoso, menegaskan peran penting ketahanan air dalam menjaga stabilitas sosial, ekonomi, dan lingkungan. PJT II akan selalu mendukung aksi normalisasi dan penataan lahan pengairan, utamanya untuk melakukan pembersihan sedimentasi, penataan alur sungai, dan peningkatan kapasitas hidrologi. Langkah ini tidak hanya untuk mitigasi banjir, tetapi juga sebagai bagian dari kampanye nasional untuk memulihkan ekosistem sungai Indonesia.


“Bagi kami, ketahanan air nasional dimulai dari sungai-sungai yang bersih dan berfungsi optimal. Dan ketahanan air adalah bagian dari ketahanan bangsa,” ujar Imam dalam pidatonya di upacara Hari Kebangkitan Nasional, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis.


Untuk wujudkan ketahanan air, PJT II melakukan penandatanaganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kota Bekasi dalam rangka Normalisasi dan Penataan Lahan Pengairan/Irigasi. Turut hadir dalam acara tersebut Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono dan Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka.


Sungai adalah indikator kemajuan. Kali Bekasi yang mengalir melewati pusat-pusat pertumbuhan penduduk, selama ini menghadapi tantangan serius, salah satunya dikarenakan penyempitan alur. Imam Santoso menyampaikan bahwa pemulihan dan penataan aliran air ini adalah pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat akan lingkungan yang aman dan sumber air yang andal.


“Air bukan hanya komoditas, tapi warisan. Ketika kita mengelola sungai dengan benar, kita sedang membangun warisan peradaban untuk anak cucu kita,” kata Imam.


Langkah strategis melalui penandatanganan komitmen bersama ini merupakan bagian dari visi besar PJT II. Keberhasilan membenahi satu sungai di level lokal memiliki resonansi besar bagi citra Indonesia dalam pengelolaan air di mata dunia. Apalagi, PJT II saat ini juga aktif berpartisipasi dalam berbagai forum internasional dan kerja sama transnasional terkait pengelolaan air, sebagai bagian dari diplomasi air Indonesia.


“Kami ingin menunjukkan bahwa dari sungai-sungai di Indonesia, kita bisa berkontribusi pada tata kelola air global. Dimulai dari normalisasi dan penataan dari Kali Bekasi ini, kita sedang menulis kisah baru tentang ketahanan air bangsa,” tambah Imam.


Sebagai BUMN strategis di sektor pengelolaan sumber daya air, PJT II di bawah kepemimpinan Imam Santoso akan terus


Kepemimpinan Imam Santoso di PJT II dikenal dengan pendekatan strategis, humanis, dan kolaboratif. Di setiap kebijakan, ia selalu mendorong kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan swasta. Langkah sinergis bersama Pemkot Bekasi merupakan cerminan dari pendekatan tersebut. Imam percaya bahwa solusi air tidak dapat ditangani secara sektoral, melainkan harus melibatkan semua pihak yang terdampak dan berperan.


“Kalau kita bisa mengelola satu sungai dengan baik, kita sedang menularkan harapan untuk sungai-sungai lain di seluruh Indonesia. Dari sinilah kebangkitan sejati dimulai,” tutupnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.