“Setelah menerima laporan, KN Tanjung Datu yang saat itu berada sejauh 21 mil laut dari lokasi langsung menuju titik koordinat kejadian. Kami tiba pada pukul 12.30 WIB dan mendapatkan konfirmasi bahwa seluruh korban telah dievakuasi ke kapal tanker M

Batam (ANTARA) - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI melalui Kapal Negara (KN) Tanjung Datu 301 mengevakuasi 14 korban selamat dari kapal nelayan KM Pasifik Memori II yang terbalik di perairan utara Berakit, Bintan, pada Selasa (20/5) siang.

Komandan KN Tanjung Datu 301 Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko saat dihubungi di Batam, Selasa, menjelaskan bahwa kejadian bermula dari laporan VTS Batam pada pukul 10.41 WIB yang menginformasikan adanya kapal nelayan GT 95 ton dengan 30 anak buah kapal (ABK) terbalik.

“Setelah menerima laporan, KN Tanjung Datu yang saat itu berada sejauh 21 mil laut dari lokasi langsung menuju titik koordinat kejadian. Kami tiba pada pukul 12.30 WIB dan mendapatkan konfirmasi bahwa seluruh korban telah dievakuasi ke kapal tanker MV Andros Spirit dalam keadaan selamat,” ujarnya.

Kapal tersebut mengalami insiden setelah diduga ditabrak dari belakang oleh kapal tanker, yang menurut salah satu ABK mengatakan bahwa kapal tersebut memasang bendera Belanda.

“Kata salah satu ABK, ia ingat ada bendera Belanda. Kapalnya ditabrak dari belakang oleh kapal tanker yang kemudian melarikan diri. Karena kejadian terjadi pada malam hari, laporan baru diterima pagi tadi,” katanya.

Pihak Bakamla kemudian melakukan serah terima korban bersama unsur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KN Rantos dimana KN Tanjung Datu 301 menerima 14 orang korban, sedangkan 16 lainnya ditangani oleh KN Rantos.

“Pembagian tersebut kami lakukan jam 12.45 WIB, lalu Pukul 12.55 WIB kami melanjutkan pelayaran ke arah pangkalan KPLP Tanjung Uban,” katanya.

Para korban telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis kapal dan telah dinyatakan sehat. Nelayan-nelayan tersebut berasal dari wilayah Tanjung Balai Asahan (13 orang) dan satu orang dari Danau Indah, Batam.

Mereka sebelumnya diketahui sedang melaut selama tiga hari untuk mencari ikan sebelum insiden tersebut. Nelayan yang dievakuasi oleh KN Tanjung Datu yakni Ahmad Ramadhan, Hidayat Gunawan, M. Robi Ramadhan, Hasibuan, Muh Al Amin, Rahmad Nuzul R., Sahil, Iqbal Sagala, Alfauzan, Ariyanto,M. Mukhlis Lubis, Zulkifli Siagian, Edi Jali, Samsul Bahri, dan Harun.

Evakuasi dilakukan secara sinergis melibatkan sejumlah unsur dari instansi dalam negeri maupun negara tetangga, seperti KPLP, Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Maritim Malaysia, dan Singapore Police Coast Guard.

Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025