Jakarta (ANTARA News) - Mantan menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Linda Gumelar mengajak para perempuan Indonesia memeriksakan payudaranya secara rutin sebagai langkah deteksi dini kanker payudara.

"Selama kanker terdeteksi dini dan diobati, kami ingin menyebarluaskan informasi ini agar perempuan mau mengenali payudaranya dan memeriksakan payudaranya secara rutin ke dokter," ujar Linda yang juga Ketua Umum Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YPKI) itu, di Jakarta, Selasa.

Menurut Linda, jika kanker payudara dapat terdeteksi dini lalu diobati, maka pasien berpeluang besar dapat sembuh.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, menurut dokter spesialis onkologi, Dr. Walta Gautama, Sp.B.(K) Onk, deteksi ini merupakan proteksi terbaik dari kemungkinan serangan kanker payudara.

"Bila dideteksi dini, yang penting deteksi dini, proteksi terbailk. Bila dideteksi dini, angka kesintasan lima tahun bisa  mencapai 98 persen," kata dia.

Selain rutin memeriksakan diri ke dokter, para perempuan sebelumnya dapat melakukan deteksi sendiri payudaranya. Deteksi sendiri atau Sadari ini dapat dilakukan setiap satu sampai tiga bulan sekali.

Hal ini sebaiknya dilakukan tujuh hingga 10 hari setelah haid.

Di samping itu, deteksi berikutnya ialah melakukan pemeriksaan mamografi--menggunakan sinar X dosis rendah pada payudara. Hal ini bertujuan untuk memeriksa perubahan abnormal pada payudara.

"Setahun sekali untuk perempuan di atas usia 40 tahun," pungkas Dr. Walta.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015