Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak Piprim Basarah Yanuarso mengatakan bahwa asupan protein hewani penting dalam upaya pencegahan maupun penanganan obesitas pada anak.

Seusai ujian terbuka promosi doktor di Gedung IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Selasa, ia menyampaikan bahwa protein hewani mengandung sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.

"Asam amino ini penting buat mencegah stunting dan obesitas. Jadi protein hewani itu harus diberikan, enggak boleh tahu tempe doang, enggak boleh sayur buah doang. Protein hewani itu harus diberikan cukup, supaya anak-anak kita cerdas dan tinggi," kata Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia itu.

Untuk anak-anak yang sudah terlanjur mengalami obesitas, ia merekomendasikan penerapan Modified Atkins Diet (MAD), jenis diet ketogenik amat rendah karbohidrat tanpa pembatasan protein dan lemak.

"MAD itu buat sindrom metabolik itu satu paket, jadi langsing, tensinya turun, gula darahnya normal, profil lipidnya juga membaik," katanya.

Baca juga: Kebiasaan beri anak camilan manis bisa picu obesitas

Baca juga: Pemantauan obesitas penting untuk deteksi masalah kesehatan anak

Dokter Piprim menyampaikan bahwa asupan protein hewani menimbulkan rasa kenyang, sehingga mencegah anak makan berlebihan.

"Contoh makanannya ya, protein hewani, pagi-pagi sarapannya omelet (telur dadar), tapi telurnya banyak nih, empat atau lima, enggak pakai karbohidrat dulu," katanya.

Menurut dia, diet semacam itu bisa jadi pilihan terapi jangka pendek, bisa dicoba dijalankan selama tiga bulan disertai dengan olahraga.

"Misalkan anak obesitas tiga bulan pola makannya seperti itu, biasanya berat badannya akan membaik, anaknya juga lebih segar. Nanti pada saat dia sudah normal, silakan dilanjutkan dengan pola makan yang dia pilih," katanya.

Baca juga: Protein hewani penting untuk cegah malnutrisi anak dengan kanker

Baca juga: Ahli gizi anjurkan pemberian makanan sumber protein hewani pada anak

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.