Alokasi ini juga memberikan fleksibilitas untuk berinvestasi pada inovasi produk dan inisiatif baru
Jakarta (ANTARA) - PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (20/5) memutuskan seluruh laba bersih tahun buku 2024 senilai Rp124 miliar digunakan untuk menambah saldo laba ditahan perseroan (retained earning).
Melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu, Presiden Direktur Krom Bank Anton Hermawan menyampaikan bahwa keputusan pemegang saham dalam rapat menjadi pijakan strategis bagi arah bisnis perseroan ke depan.
Selain itu, keputusan untuk sepenuhnya mengalokasikan laba untuk menambah saldo ditahan akan memberikan ruang bagi pertumbuhan secara jangka panjang, terutama di tengah kondisi pasar keuangan yang menantang.
“Alokasi ini juga memberikan fleksibilitas untuk berinvestasi pada inovasi produk dan inisiatif baru, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak nasabah dan meningkatkan pendapatan,” kata Anton.
Pada Selasa (20/5), Krom Bank juga menyelenggarakan public expose yang melaporkan capaian positif untuk kuartal I 2025, salah satunya dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 44,7 persen secara year-to-date (ytd) mencapai Rp4,6 triliun.
Menurut perseroan, capaian ini mencerminkan efektivitas strategi perusahaan dalam memperkuat fundamental bisnis di tengah ketatnya persaingan penghimpunan dana, tekanan likuiditas akibat tingginya cost of fund, serta dinamika makroekonomi yang terus berlanjut.
“Pertumbuhan DPK yang signifikan mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Krom Bank sebagai tempat menyimpan dan mengembangkan dana,” kata Anton.
Ia menambahkan capaian ini juga didorong oleh produk deposito Krom Bank yang menawarkan imbal hasil hingga 8,75 persen per tahun, memberikan kepastian dan nilai tambah di tengah gejolak pasar.
Pada saat yang sama, ujar Anton, komitmen perseroan dalam menjaga fundamental bisnis tetap kuat melalui strategi yang prudent namun ekspansif, juga berhasil mendorong kinerja positif di berbagai indikator.
Selanjutnya pada sisi intermediasi, Krom Bank mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 17,7 persen secara ytd.
Di tengah ekspansi kredit tersebut, bank digital ini berhasil menjaga rasio non-performing loan (NPL) gross tetap rendah yakni 2,82 persen, dengan loan to deposit ratio (LDR) tercatat sebesar 109,34 persen.
Hal ini, catat perseroan, menunjukkan bahwa Krom Bank berhasil meningkatkan penyaluran kredit secara sehat, dengan pengelolaan risiko terkontrol sembari menjaga kondisi likuiditas yang memadai.
Untuk menjaga keberlanjutan kinerja positif, Krom Bank akan fokus menjaga daya saing suku bunga deposito dan tabungan, mengelola cost of fund secara efisien, memperkuat likuiditas, serta mendorong penyaluran kredit secara ketat dan prudent.
Di saat yang sama, Krom Bank konsisten berinovasi melalui pengembangan fitur dan layanan berbasis teknologi, agar tetap relevan dengan kebutuhan dan preferensi nasabah yang terus berkembang.
“Kami meyakini bahwa perbankan digital masih memiliki ruang bertumbuh yang menjanjikan. Langkah-langkah ini memungkinkan kami untuk memperkuat posisi Krom Bank di pasar dan memastikan pertumbuhan portofolio perseroan yang sehat,” tutup Anton.
Baca juga: Krom Bank: Deposito jadi instrumen alternatif di tengah ketidakpastian
Baca juga: Krom Bank catat penyaluran kredit naik 131 persen yoy pada 2024
Baca juga: Krom Bank bukukan laba bersih Rp107,13 miliar di kuartal III 2024
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025