Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan salah satu BUMN China menyatakan tertarik berinvestasi dalam pembangunan jalan tol yang menghubungkan Pejagan, Kabupaten Brebes, dengan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Kebetulan (perusahaan) yang saya punya holding di Jakarta itu berkawan dengan salah satu BUMN China, Guangxi Beibu Gulf Investment Group Co Ltd. Kemudian, mereka mau ketemu dengan Menteri PU (Pekerjaan Umum)," kata Bupati berlatar belakang pengusaha itu di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Baca juga: Kementerian PUPR lelang ulang proyek pembangunan jalan tol Getaci
Oleh karena itu, pihaknya menemui perwakilan BUMN China itu bersama Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Menurutnya, pertemuan tersebut membahas minat Guangxi Beibu Gulf Investment Group untuk berinvestasi dalam pengembangan Jalan Tol Pejagan-Cilacap yang telah direncanakan Pemerintah Indonesia.
"Itu BUMN dari China yang belum masuk Indonesia. Prinsipnya mereka berminat investasi di Tol Pejagan-Cilacap, itu dulu, realisasinya saya belum tahu," katanya.
Bahkan, kata dia, pihaknya juga sudah menghubungi bupati sejumlah kabupaten yang paling memungkinkan menjadi lintasan jalan tol, yakni Brebes, Tegal, dan Cilacap, dan semuanya sudah memberikan dukungan.
Ia mengakui rencana pembangunan Jalan Tol Pejagan-Cilacap sempat dikeluarkan dari skala prioritas proyek strategis nasional (PSN), namun kini kembali masuk dalam PSN level 3 dan Rencana Umum Jaringan Jalan Tol Kementerian PU Tahun 2025-2029.
"Itu sudah masuk skala prioritas. Dulu sempat hilang dari skala prioritas karena pandemi COVID-19, sekarang sudah masuk, bahkan sudah ada kajian kualifikasinya," jelasnya.
Terkait hal itu, ia mengaku sudah melakukan pendekatan dan meminta bantuan kepada Menteri PU Dody Hanggodo agar bisa kembali masuk dalam skala prioritas, hingga akhirnya bisa masuk lagi ke PSN .
Karena, APBN tidak memungkinkan menyediakan dana untuk pengembangan jalan tol tersebut, katanya, pihaknya tengah mencari alternatif investor yang berminat menanamkan modalnya di pengembangan jalan tol Pejagan-Cilacap.
"Siapa investornya? Kebetulan salah satunya adalah Guangxi Beibu Gulf Investment Group, BUMN China, yang ingin masuk ke Indonesia, tetapi belum menemukan mitra," katanya.
Menurutnya, saat ini BUMN China itu sudah memiliki mitra lokal di Jakarta termasuk penanggung jawab kegiatannya.
"Hari ini (Rabu) akan ada pembicaraan dengan Kementerian PU. Kalau pembicaraannya, clear, mereka akan datang ke sini," katanya.
Ia mengatakan apabila rencana pembangunan Tol Pejagan-Cilacap dapat terealisasi, pihaknya akan meminta hak khusus terkait penempatan pintu masuk dan keluar jalan tol di Kabupaten Banyumas.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan hasil pembahasan dengan Dirjen PI Kementerian PU di Jakarta, Selasa (20/5/2025), sebaiknya investor berdiskusi dengan pemerintah kabupaten yang dilaluinya untuk menentukan pintu masuk dan keluar tol.
"Ya, tentu saya akan bicarakan dengan Kementerian PU, di mana exit toll itu dibutuhkan. Yang jelas, jalan tol itu akan meramaikan kawasan industri yang kita rencanakan, tapi belum terealisasi," katanya.
Ia mengatakan sebenarnya banyak investor yang berminat menanamkan modalnya di kawasan industri, namun mereka mengeluhkan minimnya infrastruktur pendukung.
Terkait hal itu, ia meyakini jika sudah ada jalan tol, investor akan menanamkan modalnya di kawasan industri yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Banyumas di Kecamatan Wangon.
"Oleh karena itu, saya akan mengusulkan exit toll di Kabupaten Banyumas antara Ajibarang dan Wangon. Kalau bisa dua-duanya, di Ajibarang dan Wangon, tergantung bagaimana kita lobi," kata Bupati.
Baca juga: Bupati: Rencana Tol Tegal-Cilacap akan mendongkrak investasi di Banyumas
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.