Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mempromosikan produk tuna berkelanjutan Indonesia melalui forum IPNLF's Vision for the Future di Seafood Expo Global (SEG) 2025 yang diselenggarakan di Barcelona, Spanyol.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP) KKP Tornanda Syaifullah mengatakan pameran SEG merupakan ajang seafood terbesar dunia yang menghadirkan ribuan peserta dari 91 negara dan menjadi tempat bertemunya produsen serta pembeli potensial industri perikanan dunia.

"IPNLF's bagian dari rangkaian kegiatan Seafood Expo Global 2025 yang dilaksanakan 6-8 Mei 2025 di Barcelona, Spanyol, bertujuan membantu mempromosikan dan menghubungkan antara produsen tuna, yaitu Indonesia salah satunya sebagai negara produsen tuna terbesar di dunia dengan buyers global, potensialnya dari beberapa negara," kata Tornanda dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Indonesia hadir dalam SEG 2025 dengan melibatkan delapan eksportir yang memamerkan produk tuna, cumi, dan olahan perikanan lainnya secara mandiri di paviliun pameran internasional tersebut.

Baca juga: KKP: Organisasi tuna dunia IOTC wajibkan kapal penangkap pakai VMS

Dalam forum IPNLF's, KKP juga menyampaikan komitmen pembangunan kelautan berkelanjutan sejalan dengan kebijakan ekonomi biru untuk memastikan keberlanjutan ekosistem laut dan kesejahteraan nelayan.

Ia mengatakan pihaknya juga melakukan pertemuan bilateral dengan sembilan importir tuna dari berbagai negara guna memperkuat minat global terhadap produk perikanan Indonesia yang dinilai memenuhi standar keberlanjutan dan ketelusuran.

Importir tersebut berasal dari Inggris, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab menyatakan minat tinggi membeli tuna Indonesia hasil tangkapan ramah lingkungan dengan metode pole and line serta handline.

Bahkan, beberapa importir juga menawarkan kolaborasi teknologi dan rencana kolaborasi seperti pengembangan STELINA dan digital logbook untuk menjamin mutu dan keterlacakan produk.

Lebih lanjut, dia mengatakan KKP juga mengadakan pertemuan dengan beberapa eksportir Indonesia, didampingi oleh ITPC Barcelona dan Hamburg.

Dalam pertemuan ini, KKP menyampaikan hasil pertemuan bilateral dengan importir tuna berkelanjutan, yang mayoritas menyatakan kesiapan pembelian produk Indonesia.

KKP pun meminta para importir untuk mengirimkan proposal resmi berisi kebutuhan produk dan persyaratan.

Selain itu, delegasi Indonesia juga melakukan kunjungan ke Mercabarna, pasar ikan terbesar di Barcelona dengan sekitar 50 perusahaan grosir dan volume perdagangan mencapai sekitar 70.000 ton ikan per tahun dalam bentuk segar dan beku.

Pengelolaan pasar ini menekankan mutu, ketertelusuran, logistik, dan prinsip keberlanjutan dengan sistem transaksi tercatat dan pelaku usaha yang terdaftar.

Ditjen PDSPKP KKP terus berupaya meyakinkan para buyer di pasar global bahwa produk perikanan Indonesia memegang prinsip traceability (ketertelusuran), transparency, kepatuhan terhadap HAM, serta kesesuaian regulasi (clean and clear).

"Khususnya produk tuna Indonesia telah memenuhi standar mutu dan keberlanjutan internasional seperti HACCP, MSC, BRC, dan SHTI," kata Tornanda.

Ekspor tuna, cakalang, dan tongkol (TCT) Indonesia pada 2024 mencapai 1,03 miliar dolar AS, meningkat 11,6 persen dibandingkan capaian tahun 2023.

Tujuan utama ekspor adalah ASEAN dan Amerika Serikat, masing-masing dengan pangsa pasar 22,6 persen dan 22,4 persen dari total ekspor TCT Indonesia.

Ekspor tersebut didominasi oleh produk fillet (39,2 persen), tuna kaleng (25,9 persen), dan tuna utuh beku (27,3 persen).

Baca juga: KKP sebut Indonesia merupakan produsen tuna terbesar dunia

Baca juga: Menteri Trenggono tekankan peran "cold storage" tingkatkan ekspor tuna

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025