Kemensos akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan seluruh korban tertangani dengan baik dan keluarga terdampak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) mengirimkan bantuan logistik kepala korban luka berat dan ringan serta santunan untuk ahli waris korban meninggal sebagai respon dari bencana longsor di Kawasan Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan hujan deras yang mengguyur kawasan Pegunungan Arfak pada Jumat (16/5) memicu banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang permukiman sementara para pendulang emas di Kampung Jim, Distrik Catubouw.
Bencana ini mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia dan 10 orang dinyatakan hilang.
Baca juga: 19 warga hilang akibat banjir bandang & longsor di Pegunungan Arfak
“Kami pastikan negara hadir dan bergerak cepat dalam setiap musibah. Tim sudah diterjunkan ke lokasi dan bantuan untuk warga terdampak telah disalurkan,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Mensos menegaskan pihaknya melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos langsung mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan asesmen, verifikasi, dan validasi data korban. Pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi dan siap mengirim tambahan bantuan jika diperlukan.
Mensos juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Baca juga: Banjir bandang di Pegunungan Arfak, satu meninggal dan 19 hilang
Selain bantuan logistik, Kemensos juga turut dalam operasi pencarian korban hilang bersama tim SAR gabungan dari TNI, Polri, dan Basarnas. Tim Kemensos membantu mengevakuasi korban selamat ke tempat aman serta memfasilitasi pemulangan jenazah ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi.
"Kemensos akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan seluruh korban tertangani dengan baik dan keluarga terdampak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan," ujar Mensos.
Adapun hingga saat ini, Basarnas telah berhasil mengidentifikasi 19 korban yang terdiri dari sembilan korban meninggal dan 10 orang masih dalam pencarian. Mayoritas berasal dari Kampung Muara Prafi dan Kampung Sembab, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari.
Baca juga: SAR evakuasi lima jenazah korban banjir bandang di Pegunungan Arfak
Berikut daftar nama korban yang telah dihimpun:
1. Pit Takaliumang (45)
2. George Takaliumang (55)
3. Yosi Takaliumang (40)
4. Bili Takaliumang (50)
5. Andri Mandage (20)
6. Fence Mandage (41)
7. Jufri Sarenosa (±35)
8. Olden Mote (±25)
9. Jhon (±40)
10. Jun (±25)
11. Reki Mote (±30)
12. Melkianus Mandacan (±30)
13. Robertus Edison Nurak (±30)
14. Oktovainus Petrus (23)
15. Laurensius Danilson (23)
16. Yan Leo (26)
17. Eleven Primus Elianus (29)
18. Epen (±20)
19. Erik (±25)
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.