Selain banjir, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, yang menyebabkan jalur penghubung antar-desa tertutup material longsoran

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan dampak banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan gangguan akses jalan dan jaringan listrik terputus di sejumlah wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diatasi dengan baik.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa banjir yang terjadi sejak Senin (19/5) itu menyebabkan akses jalan desa terputus di Desa Calingcing-Desa Sukahening, Kecamatan Sukahening, dan sampai saat ini jaringan listrik masih mengalami gangguan.

Berdasarkan data sementara yang diterima, kata dia, jumlah warga terdampak dalam bencana banjir di Calingcing dan Sukahening tersebut ada sebanyak 62 Kepala Keluarga (KK).

"Selain banjir, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, yang menyebabkan jalur penghubung antar-desa tertutup material longsoran," kata dia.

Baca juga: BNPB: 1.300 KK terdampak banjir dan longsor tiga kabupaten di Jabar

Hingga saat ini, lanjut dia, proses asesmen dan penanganan dampak bencana masih terus berlangsung, termasuk upaya pemulihan akses jalan dan pemulihan jaringan listrik di wilayah yang terdampak.

Penanganan dampak bencana hidrometeorologi itu, kata dia, dilakukan secara gotong-royong oleh tim petugas gabungan dan warga yang dikomandoi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tasikmalaya.

“Tim reaksi cepat BPBD bersama warga bergotong royong membersihkan material lumpur sisa banjir yang menutupi pemukiman dan jalan desa,” ujar Abdul Muhari.

Baca juga: BNPB: 1 anak tewas, 6 orang hilang akibat banjir-longsor di Trenggalek

Baca juga: Kepala BNPB ungkap kesiapan respon cepat bantu bencana di Asia Pasifik

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.